SOLOPOS.COM - Ilustrasi lowongan kerja (JIBI/Solopos/Dok)

Lowongan kerja Jateng dibuka PT Eco Smart Garment Indonesia yang masih membutuhkan ribuan karyawan.

Semarangpos.com, SEMARANG-Tingkat utilitas pabrik garmen milik PT Eco Smart Garment Indonesia masih belum optimal akibat kesulitan dalam proses perekrutan tenaga kerja baru.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

General Manager HRM Eco Smart Garment Indonesia Nurdin Setiawan mengatakan pihaknya masih membutuhkan 3.000 tenaga kerja baru pada awal tahun ini.

“Dari kebutuhan 12.000 tenaga kerja, hingga akhir 2015 sudah mencapai 9.000 tenaga kerja. Harusnya tingkat utilitas diharapkan sudah bisa maksimal di diakhir 2015, tapi ada kesulitan di bagian ini,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, belum lama ini.

Dari total 120 line produksi, sejauh ini sudah terpakai hingga 90 line. Artinya, masih terdapat 30 line yang belum dimanfaatkan. Menurutnya, tingkat utilitas telah mencapai hampir 80%. Dari total kapasitas sebesar 28 juta pcs/tahun, total produksi yang sudah dihasilkan sepanjang tahun lalu mencapai 22,4 juta pcs/tahun.

Terkait dengan keberadaan karyawan baru, pihaknya berharap pemerintah dapat memberikan keringan pada lulusan SMK atau setara pendidikan menengah atas yang usianya masih di bawah 18 tahun.

“Lulusan banyak yang usianya di bawah usia kerja 18 tahun. Pada prinsipnya kami sudah sampaikan kepada kementerian terkait tentang hal tersebut. Kami harapkan bisa ada solusi. Meski di bawah 18 tahun, lulusan SMK ini sebetulnya sudah siap kerja,” ujarnya.

Di samping itu, pihaknya juga tetap mengembangkan berbagai upaya rekruitmen dengan melakukan kerja sama dengan madrasah/pesantren, serta melakukan program internal yang disebut dengan member get member.

Kebutuhan akan pekerja ini cukup mendesak, lantaran Eco Smart tengah mempersiapkan pembangunan tiga pabrik baru lagi pada 2016. Nurdin mengatakan saat pembangunan pabrik baru dimulai, tingkat utilitas ditargetkan sudah mencapai 90%-95%.

Saat ini Eco Smart telah memiliki empat pabrik yang terletak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Total luas area yang digunakan untuk empat pabrik tersebut mencapai 14,2 hektare.

Pembangunan tiga pabrik baru dengan total investasi sekitar US$28 juta itu diharapkan dapat dimulai pada kuartal I/2016, dan dapat beroperasi pada Januari 2017. Entitas usaha PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) ini tengah menjajaki dua area baru untuk pengembangan pabrik baru tersebut yang juga terletak di Jawa Tengah.

Lokasi pertama yang tengah dijajaki memiliki area lahan seluas 23 hektare, dan lokasi lainnya seluas 80 hektare. Nurdin menuturkan saat ini perseroan tengah melakukan pematangan legalitas dari masing-masing lokasi tersebut.

“Kami tidak masalah seandainya yang diperoleh area seluas 23 hektare. Yang penting cepat urusannya. Tentu kami berharap bisa memperoleh area yang lebih luas lagi hingga 80 hektare. Selain untuk membangun pabrik garmen, lahan yang ada juga akan dimanfaatkan untuk ekspansi di bagian tekstil,” papar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya