Jateng
Selasa, 31 Januari 2017 - 13:50 WIB

LOWONGAN KERJA : Jateng Kekurangan Pekerja Pabrik Tekstil, Harus Datangkan dari Luar Daerah?

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas pekerja industri tekstil (JIBI/Solopos/Dok.)

Lowongan kerja bagi warga Jateng masih terbuka di pabrik-pabrik tekstil.

Semarangpos.com, SEMARANG — Sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Tengah kekurangan tenaga kerja di bidang tekstil. Demi mengisi lowongan kerja itu, haruskah Jateng mendatangkan pekerja dari luar daerah?

Advertisement

Alternatif mengisi ribuan lowongan kerja di pabrik-pabrik tekstil dengan warga luar daerah itu dikemukakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo. Padahal, kalau langkah tersebut yang harus ditempuh, diakuinya hal itu tidak mudah dilakukan.

“Untuk mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah juga tidak mudah dilakukan karena artinya mereka harus kos di sekitar pabrik dan ini mengakibatkan pengeluaran mereka semakin besar, tidak sesuai dengan penghasilan yang diperoleh,” papar Prasetyo Aribowo sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara, Senin (30/1/2017).

Dia memaparkan kebutuhan tenaga kerja sektor industri tekstil khusus di Kabupaten Boyolali sebagai contoh. Kebutuhan buruh pabrik tekstil di Boyolali menurut dia mencapai 12.000 tenaga kerja, namun hingga saat ini baru terpenuhi 8.000 tenaga kerja. Permasalahan yang sama, menurut dia juga terjadi di beberapa daerah lain di Jateng.

Advertisement

Bahkan, imbuhnya, permasalahan serupa yang dialami pabrik tekstil di Boyolali itu juga terjadi di beberapa sektor industri lain selain tekstil. Menydari kondisi tersebut, ia mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman demi memenuhi kebutuhan tempat tinggal bagi para pekerja.

Langkah menyiapkan infrastruktur perumahan bagi pengisi lowongan kerja dari luar daerah itu, dinilainya sebagai langkah konkret untuk memenuhi kekurangan tenaga kerja tersebut. “Harapannya di daerah-daerah padat karya akan dibangun permukiman untuk tenaga kerja, dengan begitu mereka tidak perlu keluar banyak biaya untuk kos,” katanya.

Dia berharap, melalui keberadaan permukiman bagi tenaga kerja ini, masyarakat dari luar kota yang ingin bekerja di kota tertentu tidak lagi ragu-ragu untuk datang karena kebutuhan papan sudah terpenuhi.

Advertisement

Prasetyo mengatakan beberapa daerah yang rencananya dapat dibangun permukiman bagi tenaga kerja di antaranya Boyolali, Kabupaten Semarang, Jepara, Sukoharjo, dan Kendal. Dia berharap, keberadaan permukiman untuk tenaga kerja ini bisa beriringan dengan tumbuhnya sektor industri di daerah-daerah tersebut.

Sementara itu, Prasetyo mengatakan sebetulnya angka masyarakat usia produktif di Jawa Tengah cukup besar, tetapi angka tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil demi memenuhi lowongan kerja tertentu. “Di sini bukan sekadar tenaga kerja yang artinya masyarakat usia kerja, tetapi dia juga harus terampil sehingga bisa mengikuti target produksi dari perusahaan,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif