SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Kanalsemarang.com, SEMARANG- Indonesia hanya kebagian satu gelar juara dari nomor ganda campuran pada kejuaraan bulu tangkis Macau Open Grand Prix Gold yang berakhir Minggu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berdasarkan laman tournamentsoftware yang dikutip Antara, menyebutkan, pada nomor ganda campuran pasangan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja meraih gelar juara setelah mengalahkan unggulan kedua dari Singapura Danny Bawa Chrisnanta/Yu Yan Vanessa Neo dengan rubber game 21-15, 29-30, 22-20 dalam waktu satu jam 16 menit.

“Kami bersyukur atas gelar juara pertama ini. Sebuah kado manis di turnamen penghujung tahun,” kata Gloria Emanuelle Widjaja, Minggu (30/11/2014).

Laga kedua pasangan ini begitu menyita penonton. Menang mudah di game pertama, Edi/Gloria sempat disulitkan Danny/Vanessa di game kedua. Pasangan Indonesia yang sudah unggul 20-17 belum mampu menyelesaikan pertandingan.

Meskipun makin percaya diri bisa mengejar perolehan angka, Danny/Vanessa tampak juga tegang, service Danny sering kali menyangkut di net. Kedua pasangan itu saling berkejaran dalam perolehan angka hingga poin terakhir dimenangi pasangan Singapura tersebut setelah pengembalian Edi yang gagal.

“Saat itu kami kepikiran kenapa sudah 20-17, kok, lawan masih bisa dapat poin terus? Selain itu, kami juga bermain terlalu aman di depan net, tidak banyak spekulasi dan kurang berani,” kata Edi Subaktiar seperti dikutip laman resmi PBSI tersebut.

Pada game penentuan atau ketiga, Edi/Gloria kembali mengungguli lawan dan pada poin-poin kritis Danny/Vanessa terus berusaha menekan Edi/Gloria akhirnya kedudukan kembali imbang 20-20. Suasa makin menegangkan saat kedua pasangan membuat kesalahan-kesalahan yang tidak perlu, termasuk Danny yang lagi-lagi gagal melakukan servis.

Satu pengembalian Danny yang jatuh di luar area pertandingan ini membuat Edi/Gloria akhirnya memenangi duel sengit ini. Edi langsung sujud syukur, sedangkan Gloria berlari memeluk sang pelatih, Enroe Suryanto.

“Pada game ketiga saya ingat kata pelatih yang bilang kalau juara, nomor dua, yang penting main maksimal dulu. Kami sudah merasa main maksimal di game kedua, masak sih tidak bisa menang di game ketiga? Lalu, kami nekad, kalau sudah poin-poin kritis begini, yang penting yakin,” kata Gloria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya