Jateng
Sabtu, 9 Oktober 2021 - 15:00 WIB

Madu Klanceng Temanggung Kian Diminati

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peternak lebah klanceng tengah memanen madu di Temanggung. (Solopos.com-Antara/Heru Suyitno)

Solopos.com, TEMANGGUNG — Permintaan madu lebah klanceng dari Dusun Kajeran, Desa Pendowo, Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng) mengalami peningkatan selama masa pandemi Covid-19.

Pembudidaya klanceng, Yanto, mengatakan sebelum pandemi dalam satu bulan permintaan madu klanceng hanya berkisar 8 liter per bulan. Namun, kini permintaan madu klanceng asal Temanggung bisa mencapai 15 liter per bulan.

Advertisement

Dikutip dari Antara, Sabtu (9/10/2021) madu klanceng dihasilkan dari lebah klanceng yang memilikir asa agak asam dibanding madu lainnya. Madu klanceng juga lebih encer dan diklaim memiliki manfaat kesehatan yang lebih banyak dibanding madu lainnya.

Baca juga: Melihat Budidaya Madu Teuweul di Pangandaran Jabar

“Kami hanya melayani tamu yang datang saja atau kalau sudah kenal bisa lewat telepon untuk membeli atau memesan madu klanceng dengan harga Rp150.000 per 250 mililiter [ml],” ujar Yanto.

Advertisement

Ia mengaku sebelum pandemi memang belum banyak kandang lebah yang dimilikinya, karena lebih banyak dijual untuk dikembangkan peternak lain.

“Akhir-akhir ini ternyata banyak permintaan madu sehingga kami memperbanyak lagi kandang klanceng untuk diambil madunya. Selama pandemi ini, karena banyak permintaan kadang kami kehabisan stok, sehingga harus mengambil dari mitra kami yang merupakan peternak binaan,” imbuhnya.

Menurut dia, harga madu klanceng lebih mahal daripada madu lebah biasa (apis). Harga madu klanceng dengan botol ukuran 250 ml dibanderol Rp150.000, sedangkan madu apis berkisar Rp125.000 dengan ukuran yang sama.

Advertisement

Baca juga: Bangkitkan Pariwisata, Pasar Papringan Temanggung Kembali Beroperasi

Yanto menyampaikan pihaknya lebih memilih budi daya lebah klanceng ini karena mudah. Lebah klanceng yang dibudidayakan untuk diambil madunya tidak perlu digembalakan dan tidak harus diberi makan.

“Untuk beternak klanceng yang penting harus banyak menanam, ternak lebah klanceng ramah lingkungan, tidak ada polusi. Selain itu juga ramah dengan manusia karena tidak menyengat seperti lebah lain,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif