SOLOPOS.COM - Acara deklarasi Mafindo Grobogan yang digelar di Jalan R. Suprapto, Grobogan, Minggu (21/5/2023). (Solopos.com-Mafindo Wilayah Grobogan)

Solopos.com, GROBOGAN — Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) mendeklarasikan Mafindo Wilayah Grobogan pada Minggu (21/5/2023). Deklarasi yang digelar di Jalan Suprapto, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), itu dibarengi dengan event Kampanye Publik bertaajuk Masyarakat Grobogan Lawan Hoax.

Dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, deklarasi Mafindo Grobogan itu digelar berdekatan dengan pelaksanaan Pemilu 2023. Pada tahun politik ini, Mafindo menilai banyak hoaks pemilu yang bertebaran sehingga harus diperangi.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Berdasarkan data Mafindo pada Januari-Maret 2023, terdapat 664 hoaks yang beredar. Perinciannya, hoaks terkait politik mencapai 223 atau 53%, pribadi 10%, kriminalitas 9%, kesehatan 7%, dan berita duka 6%. Selain kelima isu itu, Mafindo juga menemukan hoaks bertema bencana alam, peristiwa unik, bantuan, insiden, akun medsos, hadiah, agama, dan lain-lain.

Hoaks tersebut beredar melalui berbagai saluran seperti Facebook mencapai 218 atau 33%, Youtube 214 atau 32%, Twitter 93 temuan (14%), Tiktok 49 (8%) dan Whatsapp 48 (7%).

Penyebaran informasi hoaks menimbulkan keresahan, untuk itu masyarakat perlu diingatkan agar memanfaatkan media sosial secara positif dan jangan mudah termakan isu tidak benar. Permasalahan hoaks menjadi tantangan serius dalam transformasi digital Indonesia, dengan masih maraknya hoaks terkait issue politik, kesehatan dan penipuan digital. Berbagai upaya dilakukan untuk menahan laju penyebaran hoaks, dan pendekatan tradisi lokal menjadi salah satu strategi penting.

Presidium Mafindo, Puji F. Susanti, mengatakan Kabupaten Grobogan memiliki berbagai macam potensi yang dapat mendukung perkembangan daerah menjadi lebih baik namun tentunya juga didukung dengan sumber daya manusia yang memadai. Oleh karena itu dalam perkembangannya Kabupaten Grobogan mampu menjadi salah satu daerah strategis bagi pengembangan regional. Perlu dipahami juga bahwa perkembangan teknologi ini tidak diiringi dengan perkembangan literasi digital yang memadai.

Tantangan

Tantangan yang dihadapi adalah media sosial yang dapat melampau batas ruang dan waktu, sehingga memungkinkan informasi bohong berkembang dengan cepat dalam hitungan menit. Namun, peluangnya adalah modalitas penangkalan berita bohong yang sudah dimiliki masyarakat dapat dikembangkan menjadi sebuah imunitas untuk penangkalan informasi bohong di media digital.

“Tentunya masyarakat Grobogan perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya keamanan digital dan etika digital, terutama kesigapan masyarakat dalam menghadapi misinformasi dan disinformasi menjelang pemilu tahun 2024,” jelas Puji.

Pelaksana Tugas Koordinator Wilayah Mafindo Grobogan, Ida Rahmawati, menjelaskan melalui deklarasi, Mafindo Grobogan berharap para pemangku kepentingan dan masyarakat pada umumnya ikut berperan aktif dalam menguatkan serta mengembangkan budaya digital serta penanganan terhadap informasi bohong di media sosial.

“Kami meyakini, kehadiran Mafindo Grobogan dapat membawa perubahan bagi masyarakat, walaupun perubahan itu masih minum, kami meyakini upaya-upaya untuk memajukan literasi digital dan berpikir kritis di Kabupaten Grobogan akan menghasilkan hal yang positif bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan zaman. Mafindo Grobogan akan terus melanjutkan kegiatan literasi digital dan program-program Mafindo agar masyarakat Grobogan nantinya memahami budaya berpikir kritis dalam menyikapi informasi-informasi yang terdapat di media sosial dan media digital,” ujar Ida.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya