SOLOPOS.COM - Plh Ketua Jurusan KPI FDK UIN Walisongo, Dr. Abdul Ghani M.Ag., menyerahkan cendera mata kepada pegurus Masjid Istiqlal dalam kunjungan KKL mahasiswa UIN Walisongo di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (4/6/2024). (Humas UIN Walisongo)
Solopos.com, SEMARANG — Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo Semarang mengadakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (4/6/2024). Rombongan yang terdiri dari 161 orang mahasiswa serta 9 dosen pendamping itu dipimpin Pelaksana harian (Plh) Ketua Jurusan KPI Dr. Abdul Ghoni, M.Ag.
Abdul Ghoni menyampaikan terima kasih kepada Biro Humas Masjid Istiqlal karena telah bersedia menerima rombongan jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam FDK UIN Walisongo. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan masjid sebagai media dakwah kepada mahasiswa sebagai generasi muda.
“Terima kasih kami ucapkan kepada Biro Humas Masjid Istiqlal yang telah menerima kunjungan dari kami. Harapan kami kunjungan ini dapat memberikan manfaat, bukan hanya wisata semata akan tetapi juga memberikan pengetahuan pengelolaan masjid sebagai media dakwah,” ujar Abdul Ghoni dalam keterangan tertulis kepada Solopos.com, Selasa.
Acara diawali dengan salat subuh berjemaah kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang pengelolaan humas, protokol dan media Masjid Istiqlal Jakarta oleh Kepala Biro Humas dan Protokoler Masjid Istiqlal Jakarta, KH Safarwadin.
“Berdirinya Masjid Istiqlal menjadi simbol kemerdekaan bagi Negara Indonesia. Selain itu, letak Masjid Istiqlal yang berada di seberang gereja katedral membawa simbol tolerasi antarumat beragama di Indonesia,” ujar beliau dalam pemaparannya.
“Badan Pengelola Masjid Istiqlal [BPMI] selalu berusaha untuk menyampaikan dakwah Islam kepada pemuda-pemuda melalui media secara menarik,” imbuhnya.
Acara ditutup dengan tanya jawab oleh mahasiswa dengan pengelola Masjid Istiqlal Jakarta. Pihak UIN Walisongo Semarang juga turut menyerahkan cendera mata sebagai kenang-kenangan ke pengelola Masjid Istiqlal Jakarta.