SOLOPOS.COM - Ilustrasi arisan. (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, SEMARANG — Sepasang mahasiswa asal Klaten yang menimba ilmu di dua perguruan tinggi negeri (PTN) di Semarang diduga melakukan aksi penipuan berkedok arisan mencapai Rp1 miliar. Aksi kedua mahasiswa ini pun diungkap salah seorang korbban bernama Manik Indah Kurniawati, 22, yang mengaku mengalami kerugian Rp14,5 juta.

Manik mengaku telah mengikuti arisan itu sejak setahun lalu. Ia mengaku ikut arisan itu karena tergiur dengan biaya admin yang rendah.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

“Kalau saya kenal Ariana [Ghina Kairunisa] itu dari temaan kuliah. Saya tidak diajak, tapi memang mencari arisan yang admin rendah dan mainnya santai. Soalnya biar bisa menabung,” kata Manik kepada Solopos.com, Selasa (7/3/2023).

Ghina yang merupakan mahasiswa UIN Walisongo Semarang bersama kekasihnya, Arkan Bintang Nugraha, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) saat ini memang tengah diburu karena diduga menggelapkan uang arisan. Total ada 60 korban kasus penipuan arisan yang dilakukan sepasang mahasiswa asal Klaten itu.

Pada akhir Februari 2023, dua mahasiswa yang menjadi admin arisan itu pun menghilang dan tidak bisa dihubungi. Para korban pun curiga keduanya kabur membawa lari uang hasil arisan itu.

“Untuk arisannya seperti pada umumnya. Tapi untuk tanggal dari awal, sudah ditentukan siapa yang dapat sesuai dengan urutan member minta dan dapat. Terus arisanya bermacam-macam, ada yang flat biasa, menurun, duos, rios, kwarted dan operslot [mengganti arisan orang dengan sistim 1 kali bayar dan mendapatkan keuntungan yang sudah disepakati oleh orang yang menjual arisannya atau admin dan member yang membeli solt tersebut],” terangnya.

Kendati kehilangan uang belasan juta rupiah dan merasa ditipu, Manik mengaku belum membuat laporan ke pihak berwajib. Namun, korban lainya disebut telah membuat laporan ke kepolisian.

“Kalau untuk saya sendiri belum melaporkan, soalnya masih sibuk kerja. Tapi banyak member yang sudah mulai melaporkan ke Polres klaten. Kalau Polrestabes Semarang, kurang tahu,” ungkapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan, mengaku hingga kini belum menerima satu pun laporan terkait dugaan penipuan arisan yang dilakukan dua mahasiswa itu.

“Pengaduan belum sampai di Reskrim. Tapi terkait kasus arisan, ada laporan di SPKT, tapi belum sampai ke Reskrim. Ada prosesnya. Sabar ya,” tegas Donny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya