Mahasiswa Undip Semarang, sebanyak 2.069 mahasiswa baru Undip berasal dari kalangan tak mampu
Solopos.com, SEMARANG--Sekitar 30% atau 2.069 mahasiswa baru Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berasal dari kalangan tidak mampu secara ekonomi. Rektor Undip Semarang Yos Johan Utama mengatakan mahasiswa tidak mampu itu berasal dari program bidikmisi dan uang kuliah tunggal (UKT).
“Dari program Bidikmisi kuota mahasiswa tidak mampu 20 persen dan dari UKT golongan I dan II 10 persen sehingga ada 30 persen mahasiswa tidak mampu dari total mahasiswa baru Undip sebanyak 10.230 orang,” katanya pada upacara penerimaan mahasiswa baru Undip 2015/2016 di stadion kampus Undip Tembalang, Semarang, Selasa (25/8/2015).
Kepedulian terhadap mahasiswa tidak mampu secara ekonomi ini, lanjut Yos sebagai bentuk komitmen Undip sebagai kampus bagi semua rakyat sehingga tidak hanya melayani mahasiswa yang berkemampuan ekonomi. Undip sambung rektor adalah Indonesia mini karena mahasiswa berasal dari segenap suku bangsa yang ada di Tanah Air dari Sabang, Nangrroe Aceh Darusalam sampai Merauke Papua.
“Kendati begitu di Undip tidak ada semangat kesukuan dan kedaerahan karena semua adalah satu bangsa Indonesia,” tandas Yos.
Rektor menambahkan pendidikan di Undip tidak hanya dirancang menghasilkan lulusan berkualitas unggul dalam keilmuan saja, tetapi juga mendidik insan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Untuk apa jadi ilmuwan kalau tidak bertakwa kepada Tuhan,” papar dia.
Sementara itu, Pembantu Rektor Bidang Akademik Undip M. Zainuri mengungkapkan 10.230 mahasiswa baru terdiri atas program doktor sebanyak 151 orang, program magister 1.095 orang, program spesialis 94 orang. “Lainnya adalah program sarjana 7.072 mahasiswa dan program diploma 1.181 mahasiswa,” ungkap dia.