Jateng
Rabu, 2 Agustus 2023 - 11:12 WIB

Mahasiswa Unnes Beri Pelatihan Konten Kreatif di Desa Wisata Menari

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Desa Menari Ngrawan di Getasan, Kabupaten Semarang, Jateng, Sabtu (19/8/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Solopos.com, UNGARAN — Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) memberikan pelatihan konten kreatif kepada masyakat Desa Wisata Menari di Dusun Tanon, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Pelatihan yang digelar di Pendapa Dusun Tanon, Minggu (23/7/2023) itu, berupaya untuk memperkuat promosi Desa Wisata Menari.

Pelatihan itu dihadiri Ketua Kelompok Sadar Wisata (Poldarwis) Desa Wisata Menari, Trisno; Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Unnes, Lesa Paranti; dan para pemuda Dusun Tanon sebagai generasi muda yang nantinya mengurus dan menggiatkan Desa Wisata Menari di media sosial.

Advertisement

Pelatihan konten kreatif ini juga menghadirkan tiga narasumber, yakni Mochmmad Usman Wafa, yang merupakan dosen Sendratasik yang menggeluti bidang konten kreatif; Deva Marsiana, selaku dosen dan pengiat medsos, dan Dwi Purwoko, selaku pegiat desa sekaligus pegiat media sosial.

Dalam pelatihan itu, para narasumber memberikan ilmunya terkait tata cara penggalian ide untuk memulai membuat konten secara konsisten, meng-update informasi pribadi yang berdampak pada personal branding, sertaa memberikan tips dan trik menjadi talenta yang baik, dan menggali potensi desa yang dapat dijadikan sebagai objek konten kreatif.

Selain pemberian materi, kegiatan pelatihan ini juga dilakukan praktik pembuatan konten kreatif secara berkelompok, dengan pendampingan oleh mahasiswa Unnes. Dari pihak mahasiswa telah menyediakan video-video singkat yang nantinya dapat diedit sesuai kreativits masing-masing peserta.

Advertisement

“Saya mengapresiasi konsep pelatihan di desa ini. Desa Menari ini sangat potensial untuk dibuat konten. Di sini tidak perlu mencari bahan untuk konten, justru banyak hal yang harus dibuat konten. Desa ini masih kental dengan tradisi masyarakat yang guyub rukun dan adat istiadat yang dijunjung tinggi. Setiap hal yang dilakukan masyarakat di desa ini sangat potensial untuk dijadikan brand atau ikon,” ujar seorang narasumber, Deva.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk pemuda di sini apalagi diiringi dengan praktik secara langsung. Jadi cepat ditangkap dan terimplementasi dengan baik,” kata peserta pelatihan, Tegar.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif