Jateng
Senin, 21 Agustus 2023 - 22:26 WIB

Mahasiswi Kedokteran Meninggal di Semarang Baru Jalani Koas 4 Pekan

Ria Aldila Putri  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat (Shutterstock)

Solopos.com, SEMARANG — Mahasiswi kedokteran yang ditemukan meninggal dunia di kamar indekos yang terletak Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (21/8/2023), ternyata baru menjalani program co-assistant atau yang populer disebut koas selama empat pekan. Mahasiswi berinisial D itu menjalani koas di RS Bhayangkara, Semarang.

Teman D berinisial BP mengatakan korban dan dirinya berasal dari perguruan tinggi yang sama di Jakarta. Ia dan korban sudah mengikuti program koas selama empat pekan di Semarang.

Advertisement

“Koas di RS Bhayangkara Semarang. Sudah empat pekan ini,” ujar BP di lokasi kejadian, Senin.

Mahasiswi kedokteran itu mengaku sempat panik setelah korban tidak bisa dihubungi pada Senin siang. Ia kemudian memutuskan memanggil teman-temannya yang lain untuk mendobrak pintu kamar korban.

Advertisement

Mahasiswi kedokteran itu mengaku sempat panik setelah korban tidak bisa dihubungi pada Senin siang. Ia kemudian memutuskan memanggil teman-temannya yang lain untuk mendobrak pintu kamar korban.

“Kami dobrak, [korban ditemukan dalam kondisi] mulut berbusa dan sudah [terbujur] kaku. Kami buka sekitar pukul 15.00 WIB,” jelasnya.

Sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat bepergian ke Klaten. Meski demikian, ia tidak tahu kenapa korban pergi ke Klaten. Ia hanya mengetahui jika temannya yang juga mahasiswi kedokteran itu pergi ke Klaten dari sopir taksi online yang mengantar ke indekos di Semarang.

Advertisement

Kapolsek Gayamsari, Kompol Hengky Prasetyo, mengaku korban ditemukan di kamar indekos yang sebelumnya terkunci dari dalam. Polisi juga tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Meski demikian, polisi menemukan ada obat-obatan dan juga botol miras serta rokok di lokasi kejadian.

“Keadaan terkunci dari dalam, ada upaya dari teman-temannya untuk didobrak. Kita datang kita cek sudah dalam keadaan sudah meninggal, kaku. Tidak ada tanda kekerasan. Ada obat-obatan, ada botol miras, itu aja sama rokok,” imbuhnya.

Meski begitu pihaknya tetap melakukan pendalaman atas kasus ini. Termasuk menyelidiki kegiatan korban di Klaten. Sebab, sebelumnya korban diantar pulang oleh taksi online dari Klaten.

Advertisement

“Kami masih dalami kegiatan korban di Klaten,” tuturnya.

Catatan Redaksi:

Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Bila Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif