SOLOPOS.COM - Gunung Lawu tampak dari Bukit Mongkrang, Minggu (29/8/2021). (Solopos/Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, SEMARANG — Peristiwa mahasiswi Undip Semarang, Anindita Syafa, 20, yang meninggal saat mendaki Gunung Lawu di Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), rupanya menyita perhatian banyak pihak. Perhatian salah satunya diberikan Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APG) Jawa Tengah (Jateng).

Ketua APGI Jateng, Dasirun, mengaku turut berbelasungkawa atas meninggalnya mahasiswi Teknik Mesin Undip Semarang itu. Ia pun menyarankan setiap posko pendakian di Gunung Lawu untuk menyiapkan pemeriksaan kesehatan guna mengantisipasi peristiwa serupa terjadi.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Seperti diketahui, mahasiswa Undip yang meninggal saat mendaki Gunung Lawu itu memiliki riwayat sakit mag. Penyakit ini pun kambuh saat ia mendaki Gunung Lawu. Mahasiswa Undip Semarang ini pun didiagnosis mengalami sakit mag dan hipotermia hingga menyebabkan kematian saat mendaki di Gunung Lawu.

“Untuk gunung di atas 3.000 [meter di atas permukaan laut/mdpl] sebaiknya memang ada pengecekan kesehatan. Seperti di Semeru misalnya. Itu pasti dicek tekanan darah dan riwayat penyakitnya [pendaki],” ujar Dasirun kepada Solopos.com, Selasa (27/6/2023).

Tak hanya pengecekan di tiap posko pendakian, Dasirun juga meminta agar pendaki jujur dengan riwayat penyakit yang dideritanya. Apalagi bila memiliki riwayat penyakit seperti mag, asma, jantung, dan TBC.

“Karena penyakit-penyakit itu bisa membahayakan. Sebenarnya [orang dengan riwayat penyakit itu] dilarang [mendaki]. Misalnya nekat, harus ada pernyataan bahwa kegiatan berbahaya bagi kesehatan, bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, menjadi tanggung jawab pribadi,” imbuhnya.

APGI Jateng menyarankan, bagi yang memiliki riwayat penyakit dalam ada baiknya mendaki gunung di bawah ketinggian 3.000 mpdl. Hal itu dikarenakan mendaki gunung harus memiliki persiapan yang matang, terutama kondisi badan yang bugar dan tidak memiliki pennyakit bawaan.

Diberitakan sebelumnya, mahasiswi Undip Semarang, Anindita Syafa NK, meninggal dunia saat mendaki di Gunung Lawu, Minggu (25/6/2023). Semasa hidupnya, Anindita yang menjadi anggota kelompok Mapala Kompas Undip atau kelompok mahasiswa pencinta alam jurusan teknik mesin ini dikenal sebagai pribadi yang baik hati dan sangat penyayang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya