SOLOPOS.COM - Tim gabungan mengevakuasi jasad mahasiswi Undip Semarang, Anindita Syafa N.K, yang meninggal saat mendaki Gunung Lawu ke Puskesmas Jenawi, Minggu (25/6/2023) sore. (Solopos.com/Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SEMARANGMahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang juga anggota kelompok Mapala Kompas Undip atau kelompok mahasiswa pencinta alam jurusan teknik mesin, Anindita Syafa N.K., meninggal dunia saat mendaki di Gunung Lawu pada Minggu (25/6/2023).

Sebelum meninggal dunia, mendiang Anindita sempat membuat status saat berada di Gunung Lawu dalam kegiatan fun hiking.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Hal tersebut dikatakan oleh sahabatnya sedari SMA, Sela, 20. Sela ikut melayat di rumah duka di Graha sendangmulya Blok KK RT 012/RW 003, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Senin (26/5/2023).

Sela mengatakan sempat melihat Anindita membuat status sedang di Gunung Lawu. Anindita juga sempat meminta doa agar ia diberikan keselamatan.

“Kemarin sempat bikin status di Gunung Lawu. Terus saya comment kan, terus Anindita bales, bilang minta didoakan biar selamat gitu,” ungkap Sela sambil terisak.

Sela mengatakan Anindita teman sebangkunya saat SMA itu dikenal sebagai pribadi yang sangat baik. Ia dan Anidita merupakan teman sejak pertama kali duduk di SMAN 2 Mranggen, Kabupaten Demak.

“Orangnya baik. Dari awal ospek kenalnya sama dia, sebangku terus tiga tahun. Sejak kuliah mulai suka naik gunung. Waktu SMA setahu saya tidak pernah ikut kegiatan [ekstrakurikuler],” ungkapnya.

Dia dan teman-temannya yang lain mengaku sempat kaget saat korban memutuskan bergabung di kelompok mahasiwa pencinta alam ketika duduk di bangku perkuliahan. Pasalnya, ia mengetahui jika Anindita sosok yang gampang capai dan gampang merasa kedinginan.

“Dia itu gampang capai, gampang sakit, gampang kedinginan. Makanya sedikit kaget waktu bilang mau gabung naik gunung. Tapi kan enggak bisa ngelarang juga,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Anindita Syafa N.K, 20, mendaki bersama 17 mahasiswi yang diduga kesemuanya mahasiswa Undip. Mereka dikabarkan menggelar summit di puncak Lawu yang digelar oleh Mapala Kompas Undip.

Namun, saat berada di pos 4 itu, Anindita Syafa diduga mengalami hipotermia, sehingga ditinggal para pendaki untuk ke puncak.

Saat ditemukan seorang porter sekitar pukul 12.06 WIB, korban dalam kondisi tidak sadarkan diri, mulut berbusa, dan denyut jantung tidak ada.

Dari informasi yang dihimpus Solopos.com, kegiatan fun hiking is back yang diadakan Mapala Kompas Undip memang ada dan telah di-publish di akun Instagramnya, yakni @kompasundip sejak dua pekan lalu.

Pada narasi postingan @kompasundip, menjelaskan jika fun hiking merupakan kegiatan tahunan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap alam sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya