Jateng
Rabu, 8 Juni 2022 - 11:54 WIB

Makamnya di Gunung Sumbing, Ternyata Ki Ageng Makukuhan Bisa Terbang

Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Makam Ki Ageng Makukuhan di puncak Gunung Sumbing. (Instagram/@kotatemanggung)

Solopos.com, TEMANGGUNG — Ki Ageng Makukuhan, santri Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga yang dimakamkan di puncak Gunung Sumbing ternyata disebut bisa terbang.

Bersumber dari situs resmi Kecamatan Kedu, Temanggung, kesaktiannya itu dia gunakan saat memenuhi undangan Sunan Kudus. Kala itu, dia diminta Sunan Kudus untuk datang ke Pondok Pesantren Glagahwangi untuk melaporkan perkembangan penyebaran Islam di Kedu, sebuah kecamatan di Temanggung.

Advertisement

Karena dia disibukkan dengan lahan pertaniannya, Ki Ageng Makukuhan tak kunjung datang memenuhi undangan tersebut. Karena merasa terlambat, dia datang mengunjungi Sunan Kudus dengan cara terbang, ilmu yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga.

Sesampai di Pondok Pesantren Glagahwangi, Ki Ageng Makukuhan tak langsung turun, melainkan terbang mengelilingi masjid untuk mencari tempat pendaratan yang aman. Namun, aksinya itu justru dilihat oleh Sunan Kudus. Mengira Ki Ageng Makukuhan sedang pamer ilmu, Sunan Kudus menyuruh salah satu santrinya untuk melemparkan tampah ke Ki Ageng Makukuhan.

Advertisement

Sesampai di Pondok Pesantren Glagahwangi, Ki Ageng Makukuhan tak langsung turun, melainkan terbang mengelilingi masjid untuk mencari tempat pendaratan yang aman. Namun, aksinya itu justru dilihat oleh Sunan Kudus. Mengira Ki Ageng Makukuhan sedang pamer ilmu, Sunan Kudus menyuruh salah satu santrinya untuk melemparkan tampah ke Ki Ageng Makukuhan.

Baca Juga:  Hik, Wedangan, dan Angkringan, Mana yang Lebih Dulu Ada?

Namun bukannya menghindar, Ki Ageng Makukuhan justru menaiki tampah tersebut untuk terbang. Mengetahui hal tersebut,Sunan Kudus marah lalu mengambil kerikil dan melemparkannya ke arah Ki Ageng Makukuhan hingga jatuh. Ki Ageng Makukuhan merasa malu dan memohon maaf pada Sunan Kudus. Untungnya, Sunan Kudus memaafkan aksi Ki Ageng Makukuhan tersebut.

Advertisement

Baca Juga: Lawu Diklaim Jadi Gunung Tertua di Pulau Jawa, Apa Buktinya?

Dalam menyebarkan Islam di Kedu, Dia tak segan-segan melakukan salat di tengah sawah. Ternyata saat panen, hasil panen Ki Ageng Makukuhan berkualitas dan bagus dan hal ini membuat masyarakat penasaran dan meniru apa yang dilakukan Ki Ageng Makukuhan, yakni salat.

Dari peristiwa tersebut, banyak masyarakat setempat yang awalnya hanya menganut paham kepercayaan, akhirnya masuk Islam.

Advertisement

Baca Juga: Sejarah Ki Ageng Makukuhan, yang Makamnya Ada di Puncak Gunung Sumbing

Ki Ageng Makukuhan dan Tembakau Srintil

Kemudian, Sunan Kudus dengan ilmu yang dimiliknya menjatuhkan rigen di lereng Gunung Sumbing. Rigen sendiri merupakan anyaman bambu yang tidak terlalu rapat berbentuk persegi panjang.

Lokasi jatunya rigen ini ternyata menjadi tempat yang sangat cocok untuk menanam tembakau. Dari cerita sejarah Ki Ageng Makukuhan yang ada, dia mulai mengenalkan tanaman tembakau kepada masyarakat sekitar. Ternyata tembakau panenan Ki Ageng Makukuhan itu dikenal berkualitas dan menghasilkan rasa yang sangat istimewa bagi para penikmatnya. Tembakau tersebut dikenal dengan tembakau srintil.

Advertisement

Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Ini Beda Angkringan, Hik dan Wedangan

Dengan cara yang santun dan memberikan manfaat langsung, banyak warga yang bersimpati dan mengikuti ajaran dia. Sehingga dalam waktu singkat dia mendapatkan banyak pengikut, nama Ki Ageng Makukuhan makin disegani sebagai pemimpin agama yang juga mengajarkan pertanian.

Oleh para pengikutnya, dia mendapat julukan Ki Ageng Kedu, atau juga sering disebut dengan nama aslinya, Ki Ageng Ma Kuw Kwan, namun lebih mudah dengan menyebut Ki Ageng Makukuhan.

Baca Juga:  Jembatan Terpanjang Jateng Ternyata Ada di Tol Semarang-Solo

Di Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Temanggung, juga terdapat petilasan Ki Ageng Makukuhan yang dibangun oleh pemerintah. Petilasan ini ramai dikunjungi peziarah pada momen-momen tertentu untuk mengenang sosok bersejarah di Temanggung tersebut. Sementara itu, makamnya berada di puncak Gunung Sumbing.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif