SOLOPOS.COM - Ilustrasi Tradisi Kenduren (Instagram/@arifin_soul

Solopos.com, KEBUMEN — Idul Adha adalah hari istimewa karena di hari itu berlimpah daging kurban yang dibagikan ke banyak orang. Biasanya daging kurban ini kemudian diolah menjadi beragam macam kuliner, salah satunya adalah satai.

Di Kabupaten Kebumen, sudah menjadi tradisi saat  Idul Adha atau dikenal sebagai lebaran haji/kurban untuk menyantap satai dari daging kurban bersama-sama dengan keluarga, teman dan warga kampung. Namun karena masa pandemi, tradisi nyate ini hanya dilakukan dalam lingkup keluarga saja.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Melansir situs Kebumenkab.go.id, Senin (28/6/2021), salah satu keluarga yang tinggal di Dukuh Keputihan, Desa Adikarso, Kecamatan Kebumen adalah Keluarga Warisno.  Pada perayaan Idul Adha pertama di masa pandemi tahun 2020 lalu, keluarga ini melakukan tradisi nyate setelah pelaksanaan sunah kurban di kediamannya.

Tradisi Nyate Kebumen
Tradisi Nyate Kebumen (Sumber: Kebumenkab.go.id)

Baca Juga : Wawan Geni Bermodal Obat Nyamuk Bakar Bikin Lukisan Borobudur

Putra-putrinya, beserta para kemenakan ikut membantu dalam memotong daging dan meracik bumbu serta menusuk daging ke  lidi yang masing-masing lidi ada 5 irisan daging. Sate dimakan bersama-sama oleh keluarga besar Warisno.

Selain tradisi nyate, Kebumen juga memiliki tradisi Idul Adha lain yang sudah dilakukan turun-temurun yang rutin digelar. Warga Desa Kedungwringin, Kecamatan Sempor salah satunya, memiliki tradisi menggelar acara selametan setelah menggelar salat Idul Adha.

Menurut penuturan warga setempat, tradisi ini sudah dilakukan turun-temurun namun tidak tahu sejak kapan tradisi tersebut dimulai. Acara selametan di desa tersebut sangat sederhana, yakni hanya makan bersama seperti layaknya acara selametan pada umumnya yang oleh warga setempat  disebut kenduren.

Baca Juga : Awas! Gelar Hajatan di Banyumas Bakal Dibubarkan Aparat

Makanan yang disantap menggunakan alas daun jati dengan beragam lauk. Salah satu warga bernama Turimin menjelaskan bahwa acara kenduren ini dilakukan sebagai penanda hari pertama makan bebas setelah dua hari menjalankan puasa sunah.

Selain itu, acara kenduren yang digelar pada tahun 2017 lalu juga bertujuan untuk mengguyubkan sesama warga. Acara ini dihadiri oleh semua warga dari masing-masing keluarga yang ada di kampung, mulai dari kaum suami, istri, pemuda, remaja hingga anak-anak.

Acara ini dilakukan sebelum ibadah penyembelihan dilakukan. Warga setempat berharap tradisi ini bisa dilestarikan karena dapat menjadi media untuk saling mengakrabkan masyarakat. Sementara itu, melansir Jateng.polri.go.id, kegiatan rutin kurban oleh para anggota Polres Kebumen tetap digelar pada 31 Juli 2020 lalu.

Baca Juga : 8 Rumah Sakit di Semarang Overload Pasien Covid-19, Ini Daftarnya

Polres Kebumen laksanakan ibadah kurban pada Idul Adha 2020
Polres Kebumen laksanakan ibadah kurban pada Idul Adha 2020  (Sumber:Jateng.polri.go.id)

Dalam pelaksanaanya, penyembelihan tetap menerapkan protokol  kesehatan untuk memutus mata rantai penyeberan Covid-19. Penerapan protokol kesehatan yang diterapkan melalui  penggunaan masker, menjaga jarak dan penyembelihnya tidak bergantian.

Daging kurban ini dibagikan kepada warga sekitar asrama Polres Kebumen, yaitu yayasan yatim piatu, para kawuri, penyandang disabilitas, panti asuhan dan warga masyarakat kurang mampu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya