Jateng
Kamis, 26 Maret 2020 - 08:35 WIB

Makin Meluas, 10 Daerah di Jateng Terpapar Virus Corona

Nugroho Meidinata  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes virus corona atau Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Persebaran pasien positif virus corona (Covid-19) terus meluas hingga ke berbagai daerah di Jawa Tengah (Jateng). Hingga Kamis (26/3/2020) pagi, jumlah pasien positif corona di Jateng bertambah 100 persen menjadi 38 orang. Empat di antaranya telah meninggal dunia.

Tercatat pada situs laman resmi informasi virus corona Pemprov Jateng, corona.jatengprov.go.id, per Kamis pagi, terdapat 10 wilayah di Jateng yang terinfeksi corona. Data tersebut bertambah dari sebelumnya hanya lima daerah yang terpapar corona.

Advertisement

Tak Boleh Asal Bangun, Begini Cara Mengurus Izin Mendirikan Bangunan

Adapun 10 daerah yang terpapar corona di Jateng meliputi:

Advertisement

Adapun 10 daerah yang terpapar corona di Jateng meliputi:

Ribuan Pemudik ke Jateng, Ganjar Minta Protokol Kesehatan Diperketat

1. Kota Solo 7 positif
2. Wonogiri 1 positif
3. Kota Semarang 16 positif
4. Kota Magelang 3 positif
5. Wonosobo 1 positif
6. Kota Pekalongan 1 positif
7. Purbalingga 3 positif
8. Kota Tegal 1 positif
9. Banyumas 4 positif
10. Cilacap 1 positif

Advertisement

Jenazah Ibu Presiden Jokowi Tiba di Rumah Duka, Penjagaan Ketat

Pemda Harus Tegas

Penambahan pasien positif corona yang siginifikan ini membuat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo benar-benar meminta masyarakat untuk menerapkan pembatasan fisik.

“Saya ingatkan, jangan menyepelekan, jangan merasa kuat dan sehat lalu berbuat semau sendiri tanpa mengindahkan himbauan pemerintah,” ujar Ganjar di Semarang, Rabu (25/3/2020).

Advertisement

Ganjar Pranowo juga meminta kepada kepala daerah untuk lebih tegas dan ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Data setiap perantau yang pulang ke kampug halamannya, cek kesehatannya, dan pantau terus perkembangannya.

Tugaskan Lembaga Eijkman, Indonesia Akan Bikin Vaksin Virus Corona

“Protokol yang sama juga harus diterapkan di level desa, bahkan RT dan RW. Dengan demikian jika ditemukan pasien positif baru, kita akan bisa menelusuri riwayat kontak dan pergerakan pasien tersebut,” tambah politikus PDIP ini.

Advertisement

Dia juga mengimbau kepada para kepala daerah harus lebih ketat dalam meminta masyarakat untuk tidak menciptakan kerumunan.

Gojek Soloraya Kolaborasi dengan PMI dan Brimob Perangi Covid-19

Pemda setempat juga diminta masif untuk mengedukasi warga agar menunda setiap bentuk aktivitas massal seperti peribadatan dan resepsi pernikahan.

“Silakan membatasi pergerakan atau bahkan menutup tempat-tempat yang berpotensi ada kerumunan seperti alun-alun, objek wisata, pantai dan sebagainya,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif