SOLOPOS.COM - Ribuan mahasiswa baru UIN Salatiga saat mengikuti ngaji budaya dengan tema Aktualisasi Kebudayaan Islam dalam Menjaga dan Merawat Nilai-Nilai Wasathiyah dengan pembicara seorang budayawan asal Jogja, Irfan Afifi, Selasa (29/8/2023) malam.(Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga menggelar malam tasyakuran dengan bentuk Ngaji Budaya di puncak pengenalan budaya akademik dan kemahasiswaan (PBAK) di kampus setempat, Selasa (29/8/2023) malam. Acara yang digelar di kampus 3 UIN Salatiga itu menghadirkan budayawan asal Yogyakarta, Irfan Afifi sebagai pembicara.

Acara tersebut diikuti ribuan mahasiswa baru UIN Salatiga dengan mengambil tema Aktualisasi Kebudayaan Islam dalam Menjaga dan Merawat Nilai-Nilai Wasathiyah. Dalam paparannya, Irfan langsung menjelaskan kata wasathiyah yang sudah diserap ke bahasa Indonesia.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Wasathiyah sebenarnya sudah terserap dalam bahasa Indonesia. Jadi istilah wasit, yang berarti orang yang bertindak sebagai penengah,” jelas Irfan, Selasa.

Wasathiyah merupakan sikap yang tengah-tengah, tidak ekstrem. Sikap wasathiyah juga telah diajarkan oleh para penyebar agama Islam zaman Wali Sanga, yaitu dengan penyebaran Islam dengan pendekatan kearifan.

“Jadi Islam yang disebarkan di Indonesia ini Islam yang telah dimanifestasikan sampai kepada puncak hakikat makrifat. Sehingga Islam di Indonesia sangat mudah,” terang Irfan.

Hal itu dapat dilihat dengan para tokoh-tokoh agama Islam di Indonesia yang sangat ramah dan murah senyum, bahkan mudah bercanda. Islam yang tidak diajarkan soal dalil saja, tapi secara perilaku oleh tokoh agama.

Pada kesempatan itu, Irfan juga meminta para mahasiswa baru untuk percaya diri dengan Islam yang telah diajarkan wali, ulama, dan kiai-kiai terdahulu.

Tidak tergerus dengan aliran-aliran baru. Sebab, Islam yang ada di Indonesia ini sudah masuk dalam dimensi lahir sampai batin atau Islam secara kafah.

Pria yang dikenal dengan bukunya Saya, Jawa, dan Islam itu berharap generasi dari UIN Salatiga bisa menjaga dan membangkitkan kembali warisan keislaman dengan ciri khas nusantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya