SOLOPOS.COM - Botok usek Warung Gaul Comal, Kabupaten Pemalang. (Solopos.com/Ponco Wiyono)

Solopos.com, PEMALANG Makanan berkuah ini bernama botok bongkrek di Pekalongan, Jawa Tengah. Sementara di sebagian Kabupaten Pemalang, makanan berkuah itu bernama botok usek.

Adanya perbedaan nama itu membuktikan botok khas Pemalang ini punya beberapa sebutan. Masyarakat Pekalongan dan Pemalang sejak dulu memang terbiasa memasak botok sebagai sayur.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Botok merupakan sayur berbahan utama tempe gembus atau biasa disebut bongkrek di Pekalongan serta tahu. Kuahnya yang memiliki rasa manis dan asin berisi parutan kelapa, petai cina, dan daun melinjo.

Botok biasa dinikmati dengan sambal telo, yakni sambal berbahan dasar ketela pohon yang ditumbuk halus dan dicampur asam dan cabai.

Seiring perkembangan zaman, selera masyarakat terhadap botok berubah. Warga Pekalongan dan Pemalang lebih suka menikmati botok sebagai kudapan tanpa nasi.

Di Pekalongan, botok dinikmati bersama sayur urap atau dikenal dengan kluban. Sedangkan di Pemalang, botok masih disajikan dengan cara yang sama.

“Kluban botok berbeda dengan botok usek. Khusus kluban botok itu sekarang jadi yang khas Pekalongan,” kata sejarawan Pekalongan, Arif Dirhamzah melalui WhatsApp (WA), Minggu (26/2/2023).

Sementara, masyarakat Pemalang masih menikmati botok tanpa dicampur. Namun botok dinikmati dengan kuah lebih banyak dan ditambah kerupuk pasir atau biasa disebut usek yang diremukkan untuk kemudian diguyur kuah. Di Comal, botok model seperti ini disebut botok usek.

Ada satu kedai botok usek yang terkenal di Comal, namanya Botok Setan Mak Isah. Ada kata setan sebab botok buatan Mak Isah ini rasanya pedas. Meski begitu, botok setan terkenal sampai skala nasional.

Demikian halnya botok usek di Warung Gaul. Pecinta botok usek di Comal menjadikan tempat ini sebagai kedai botok yang recommended.

Hampir semua penjual botok di Comal kerepotan melayani pembeli saat musim mudik tiba. Para perantau bahkan rela datang dan membayar lebih demi merasakan botok usek yang tidak mereka jumpai di tanah rantau.

“Saya bahkan harus buka di hari H Idulfitri 2022. Waktu itu pertama kali Lebaran diizinkan mudik setelah pandemi, semua orang Comal di perantauan pengin makan botok,” kata Nur, pemilik Warung Gaul yang buka di kampung Balutan, Kelurahan Purwoharjo, Comal, Sabtu (25/2/2023).

Seorang pengunjung Warung Gaul, Diah, mengatakan botok usek masih bisa diterima lidah Magelangnya.

“Saya pernah mencoba soto tauco khas Comal, bagi saya aneh rasanya dan sudah cukup mencoba sekali. Tapi botok usek ini cocok, ada manisnya. Pasti saya coba lagi ketika ada waktu untuk mampir,” tutur jebolan Universitas Muhammadiyah Magelang ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya