SOLOPOS.COM - Dirjen ILMATE Kemenperin, Taufiek Bawazier (paling kanan), saat meninjau salah satu produk mobil dalam pameran otomotif GIIAS di Semarang, Rabu (18/10/2023). (Solopos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG — Sebanyak lima produsen mobil listrik bakal mendirikan pabrik di Indonesia dalam waktu dekat ini. Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronik (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufiek Bawazier, seusai membuka acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Marina Convention Center (MCC), Kota Semaarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (18/10/2023).

Taufiek mengaku saat ini sudah ada tiga produsen mobil listrik sudah pasti mendirikan pabrik di Indonesia. Ketiga produsen itu yakni Hyundai dengan mobil listrik merek IONIQ, Gelora dari DSFX, dan Wuling.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

“Ketiganya akan bangun pabrik di Karawang. La mau masuk ini ada lima [produsen mobil listrik],” ujar Taufiek saat dijumpai wartawan.

Kendati demikian, Taufiek enggan membeberkan lebih detail lima produsen mobil listrik yang tengah menjajaki rencana mendirikan pabrik di Indonesia. Ia juga masih enggan membeberkan lokasi atau daerah mana yang dipilih kelima produsen mobil listrik itu untuk mendirikan pabriknya di Indonesia. “Nanti, tunggu saja dulu,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Taufiek juga mendorong pemerintah daerah, terutama di Jawa Tengah (Jateng), untuk membuat inovasi agar menarik minat produsen mobil listrik membangun pabrik di daerahnya. Menurut Taufiek, Jateng memiliki potensi untuk menggaet investor otomotif, tak terkecuali mobil listrik.

“Jawa Tengah cukup bagus. Purchasing power masyarakatnya untuk membeli mobil juga tinggi. Ini bisa jadi potensi menggaet investor,” ujarnya.

Selain itu, secara geografis Jateng juga mendukung untuk didirikannya pabrik otomotif. Hal itu dikarenakan letak Jateng yang cukup berdekatan dengan Provinsi Jawa Barat (Jabar), terutama dengan keberadaan Pelabuhan Patimban di Subang.

Potensi

“Selama ini kan konsentrasi [produsen mobil] ada di Bekapur [Bekasi, Karawang, Purwakarta]. Hal itu tak terlepas karena adanya Pelabuhan Patimban. Pelabuhan ini memang didesain untuk otomotif. Nanti ekspor dari sana semua [Pelabuhan Patimban]. Jawa Tengah kan juga dekat dengan Patimban, ini bisa jadi potensi juga,” imbuh Taufiek.

Oleh karenanya, ia pun meminta pemerintah daerah di Jateng untuk lebih giat mempromosikan daerahnya agar menarik minat investor dari produsen otomotif. Salah satu daya tarik itu bisa diwujudkan dengan berbagai kemudahan dalam mendapatkan perizinan maupun suplai bahan baku yang terjangkau.

“Kalau dari kaca mata investor tentu melihatnya dari berbagai kemudahan itu, seperti suplay chain murah, biaya [produksi] murah dan

Yang dekat. Selain itu, tentu didukung adanya penjualan yang tinggi. Tinggal bagaimana pemerintah daerahnya bisa mengemas seatraktif mungkin agar produsen mau ke sini,” tegasnya.

Sementara itu, Sekda Jateng, Sumarno, mengaku sebenarnya Pemprov Jateng telah mendorong industri otomotif untuk mendirikan pabrik di wilayahnya. Hal ini turut dibuktikan dengan didirkannya pabrik baterai di Kawasan Industri Batang, beberapa waktu lalu.

“Saat ini sudah masuk industri baterai dari GE. Harapan kami, otomotifnya juga ada. Kalau untuk infrastruktur kita [Jateng] juga sudah siap. Kita juga punya Pelabuhan Kendal yang akan didorong sebagai pelabuhan internasional,” ujar Sumarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya