SOLOPOS.COM - Kawasan rest area di Tol Pemalang-Penjagaan Km 260B Banjaratma, Brebes. (jatengprov.go.id)

Solopos.com, SEMARANG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), mencatat pada rentang 2023 sudah ada 97 calon investor yang mengantre untuk menanamkan modalnya ke sejumlah daerah di wilayahnya.

Kendati demikian, dari sekian total 35 kabupaten/kota, para investor sengaja membidik Kabupaten Brebes sebagai tempat favorit untuk menanamkan modal.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Kepala DPMPTSP Jateng, Sakina Roselasari, mengungkapkan ada 74 di antaranya yang dipastikan resmi menanamkan modal ke wilayahnya.

Bahkan dari 74 calon investor itu sudah mengerjakan proses perizinan untuk mendukung kegiatan pengoperasian pabrik di Jawa Tengah.

“Pada tahun kemarin sudah ada 97 calon investor melakukan pengembangan ke wilayah kami. Dan ada 74 yang sedang proses perizinan, 50 investor sudah proses konstruksi,” kata Sakina dalam paparan realisasi investasi triwulan IV 2023, Sabtu (27/1/2024).

Dari puluhan penanam modal itu, Sakina tak menampik jika ada perusahaan yang pindah ke Jawa Tengah. Pabrik-pabrik yang relokasi itu mayoritas berasal dari Provinsi Banten dan Karawang di Jawa Barat (Jabar).

Adapun eksodus pabrik tersebut dilakukan sebagai langkah merelokasi tempat usaha. Namun ada juga yang dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis ke market yang lebih luas lagi di Jawa Tengah.

“Betul (ada yang relokasi). (Rincian jumlahnya?) Banyak yang relokasi. Dan sampai sekarang masih banyak yang relokasi ke Jateng. Untuk asalinvestor mayoritas dari Banten, Karawang. Ada juga dari Vietnam dan Korea Selatan,” bebernya.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan DPMPTSP Jateng, terdapat 21 investor yang secara khusus mengincar tempat-tempat investasi yang dianggap punya karakteristik tertentu.

Sebab dari total 35 kabupaten/kota, para investor sengaja membidik Kabupaten Brebes sebagai tempat favorit untuk menanamkan modalnya.

“Ada 21 investor yang khusus melakukan investasi di lokasi yang dianggap favorit termasuk ke Brebes. Anggapan mereka wilayah Brebes cocok digunakan karena memang di sana kan kawasan dengan kemiskinan ekstrem,” terangnya.

Lebih lanjut, Sakina mengemukakan pabrik yang eksodus ke Jateng terutama Brebes didominasi sektor industri alas kaki, sepatu dan garmen seperti sejumlah pabrik apparel. Kendati demikian, ia mengklaim banyak tenaga kerja yang direkrut tanpa melihat keahlian alias unskill.

“Jenisnya pabrik dari garmen, apparel, alas kaki. Dan mereka ternyata mau rekrut tenaga kerja yang unskill atau orang-orang yang tidak ada keterampilan jadi tetap diterima, sehingga jadi dampak positif. Yang namanya industri sepatu, garmen nantinya tetap dididik ke tempat pelatihan kerja. Artinya bisa mengurangi angka pengangguran sekaligus menciptakan lapangan kerja,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya