SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat meresmikan Pusat Data Center Jateng di Kota Semarang, Selasa (3/1/2023). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatatkan rekor sebagai provinsi di Indonesia yang pertama kali memiliki pusat data center. Pusat data center milik Jateng ini berada di Kota Semarang dan masuk daftar Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Pusat Data Center milik Jateng ini diresmikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dan Kepala BSSN, Hinsa Siburian, di Kota Semarang, Selasa (3/1/2022). Hinsa mengatakan pusat data itu dibuat atas inisiatif Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dan menjadi pilot project dalam mendukung terpusatnya data center nasional.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

“Kami sekarang sedang membangun pusat data nasional. Kami lihat [pusat data di Jateng] dan asistensinya supaya bisa terhubung nasional. Secara umum, ini luar biasa kaarena kalau menunggu nasional bisa lama, tahun 2024 nanti,” kata Hinsa.

Hinsa pun siap menjamin keamanan, standardisasi, hingga sumber daya manusia (SDM) yang nantinya dibutuhakan pada pusat data center tersebut. BSSN juga telah menyiapkan tempat pemusatan latihan untuk mendukung sarana dan prasarananya.

“Kami punya pusat latihan keamanan siber. Akan kami latih juga nanti,” jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Ganjar mengatakan Pusat Data Center Jateng itu akan dimanfaatkan secara maaksimal oleh seluruh sektor, sub sektor, serta organisasi perangkat daerah (OPD) di tiap kabupaten dan kota di Jateng. Ia mencontohkan seperti dalam sektor pertanian. Dinas terkait nantinya bisa mengambil seluruh data yang dibutuhkan mulai dari cuaca, area, jenis tanaman, wilayah, waktu tanam, hingga panen.

“Jadi bisa disiapkan dengan artificial intelligence [AI] dan storage-nya yang ada di sini. Ini juga menjadi khtiar kita untuk membangun digitalisasi. Tentu tidak cukup dengan statemen tapi perlu menyiapkan infrastruktur. Dan, data center ini kita perlukan untuk menghimpun seluruh data yang ada, storage-nya ada di sini,” kata Ganjar.

Lebih jauh, pusat data center juga sebagai upaya mendukung sistem pemerintahan berbasis elektronik. Harapanya seluruh OPD bisa memanfaatkan dalam pengambilan keputusan agar jauh lebih presisi.

“Dibandingkan pakai ilmu kira-kira. Data center ini kita harapkan jadi proses digitalisasi yang jauh lebih cepat. Kita juga diminta untuk mendukung SPBE [sistem pemerintahan berbasis elektronik], dan sekarang mulai kita rapikan. Kalau dulu storage-nya kurang, tempatnya terpisah, sekarang dipusatkan di sini dan kita didampingi BSSN,” sambungya.

Ganjar berharap, upaya yang digawangi Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Jateng tersebut dapat menjadi lompatan menuju sistem yang lebih canggih dan modern.

“Kita harapkan ini bisa dipakai untuk melakukan lompatan. Sudah dibuatkan, diberikan anggaran, maka harus ada value dari sini sehingga output-nya gedung, outcome-nya adalah keputusan untuk masyarakat dan lebih cepat,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya