SOLOPOS.COM - Purbalingga mengekspor 150 ton gula kelapa ke Amerika Serikat. Ekpor gula kelapa organik CV Bunga Palm itu berlangsung pada Kamis (26/10/2023). (Istimewa/jatengprov.go.id)
Solopos.com, PURBALINGGA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mengapresiasi CV Bunga Palm yang bisa mengeskpor 150 ton gula kelapa organik ke Amerika Serikat, Kamis (26/10/2023).
Diharapkan, ekspor gula kelapa organik dari Purbalingga bisa terus berkelanjutan agar bermanfaat bagi pengusaha lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan penderes yang mereka bina.
“Tentunya tidak hanya pasar Amerika, mudah-mudahan rekan-rekan pengusaha lokal bisa lebih mengembangkan sasaran ekspor,” kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, seperti dikutip dari jatengprov.go.id pada Minggu (29/10/2023).
Pemkab Purbalingga sangat mengapresiasi pencapaian pemasaran gula kelapa tersebut. Terlebih, Purbalingga telah memperoleh penghargaan sebagai kabupaten/kepala daerah pendukung ekspor dari Kementerian Perdagangan RI (penghargaan Primaniyarta).
Pemkab akan terus terus bersinergi dengan para pengusaha lokal dalam rangka membuka keran pemasaran produk-produk Purbalingga hingga ke pasar internasional.
“Ke depan, insyaallah kami siap bersinergi bersama pengusaha lokal karena kami tidak hanya punya gula kelapa organik. Kami juga punya kopi, bulu mata, yang kami dorong untuk melakukan peningkatan ekspor,” ujar bupati.
General Manager CV Bunga Palm, Dikta Zanwar Arifin, mengatakan gula kelapa dibuat dengan bahan baku dari 160 orang penderes binaannya yang mayoritas berasal dari dari Desa Tangkisan, Kecamatan Mrebet. Gula kelapa produksinya juga diekspor ke negara-negara lain, seperti Ceko, Malaysia, Singapura, Belanda, dan Uni Emirat Arab.
Ia mengatakan pesanan pembeli dari negara maju tersebut bisa ia dapatkan karena gula kelapa organik yang diproduksi berkualitas. Calon pembeli biasanya bisa menilai sendiri dari sampel yang diberikan.
“Mereka juga suka dengan sertifikasi yang kami miliki. Kalau mereka sudah suka, ya deal di sini,” katanya.