SOLOPOS.COM - Peserta Tour de Borobudur 2021 saat melewati rute Magelang-Temanggung, Minggu (21/11/2021). (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — Tour de Borobudur yang akan mengambil star dan finis di kawasan Candi Borobudur pada Minggu (6/8/2023), rupanya tidak hanya bercerita tentang sport tourism di Jawa Tengah (Jateng) saja. Event tahunan ini juga turut memberikan dampak positif bagi masyarakat, salah satunya melalui pengolahan sampah plastik.

Dalam mengelola sampah, penyelenggara Tour de Borobudur menggandeng perusahaan start up Rakyat Peduli Lingkungan atau Rapel. Head of Semarang Area Rapel Indonesia, Alif Sutadinala, mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Tour De Borobudur untuk mengumpulkan sampah anorganik sejak tahun 2022.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Dia mengaku, pada gelaran Tour De Borobudur Tahun 2022, pihaknya berhasil mengumpulkan hingga mencapai satu ton sampah plastik.

Sampah tersebut, papar Alif, kemudian dikelola dan dijual ke pabrik untuk didaur ulang. Uang hasil penjualan sampah plastik Tour De Borobudur lalu diserahkan kepada BPJS Ketenagakerjaan, untuk pembayaran iuran kepesertaan pekerja rentan. Dia menyebut, Rapel sudah bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk membantu pekerja rentan agar bisa ikut dalam kepesertaan.

“Tahun kemarin [2022] kita total ada di angka 500 kilogram sampai satu ton hasil sampahnya dan bisa meng-cover sekali iuran [BPJS Ketenagakerjaan] untuk sekitar 30-an orang lebih pekerja rentan,” kata Alif dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Kamis (3/8/2023).

Alif menambahkan, pada Tour De Borobudur Tahun 2023 ini pihaknya melibatkan sedikitnya 20 relawan Rapel. Mereka, lanjutnya, akan membantu memberikan informasi kepada para peserta dan pengunjung lokasi-lokasi tempat sampah yang telah disiapkan.

“Tahun ini kita untuk fokus di hari terakhir besok di Borobudur kita sediakan 7 titik untuk penyediaan tong sampah. Kami sediakan relawan juga untuk menyampaikan informasi terkait pengelolaan sampah,”imbuhnya.

Alif menjelaskan Rapel Indonesia ingin memastikan bahwa sampah bisa terpilah dan didaur ulang. Sampah itu, lanjutnya, ketika dipilah dari hulu ke hilir akan jauh lebih bagus daripada hanya dibuang ke tempat sampah saja dan berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).

Menyinggung, penyelenggaraan Tour De Borobudur Tahun 2022, Alif mengaku bahwa pihaknya menyiapkan lebih dari 10 titik sepanjang rute sepeda. Menurutnya, antusiasme peserta untuk membuang sampah sesuai kategorinya sangat besar.

“Mereka sangat antusias dan mendukung [gerakan ini]. Bahkan ada (peserta) yang tanya-tanya sampahnya diolah jadi apa? Kelanjutannya bagaimana? Antusias sekali mereka. Ternyata sampah seperti ini bisa lo didaur ulang,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya