SOLOPOS.COM - Acara peletakan batu pertama pembangunan Taman Nol Kilometer Semarang, Selasa (1/11/2022). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang melalui program CSR PT Gelora Djaja, akan menjadikan titik nol kilometer di kawasan Kota Lama semakin semarak. Saksi perkembangan Kota Lumpia sejak berabad-abad silam itu bakal dipugar menjadi taman dan diharapkan menjadi pusat keramaian baru.

“Harapannya bisa memecah kepadatan di Simpang Lima. Juga menjadi penghubung antara Kota Lama dan Kota Semarang yang baru,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu, saat peletakan batu pertama, Selasa (1/11/2022).

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Perempuan yang karib disapa Ita itu meminta pembangunan taman ini juga disertai dengan perhitungan soal kebersihan dan ketertiban. Menurutnya, ada kecenderungan masyarakat untuk datang ke ruang publik yang baru namun tidak disertai dengan tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.

“Tadi dari PT Gelora Djaja berjanji akan menanggung perawatan selama lima tahun ke depan. Saya juga minta agar PKL dan parkir tetap tertib,” pesan Ita.

Sementara itu perwakilan dari PT Gelora Djaja, Khoirur Rozikhin, mengatakan anggaran yang disiapkan untuk memugar titik nol kilometer mencapai Rp1 miliar. Proyeknya, disebut Khoirur, akan selesai sebelum akhir tahun sehingga taman tersebut bisa diluncurkan saat perayaan tahun baru nanti.

Baca juga: Bukan Simpang Lima atau Tugu Muda, Ini Lokasi Titik 0 KM Semarang

“Kami akan meniru konsep taman yang ada di Cina, jadi nanti bentuknya lingkaran lalu ada air mengalir. Konsepnya yang modern nanti akan menjadi sebuah kolaborasi dengan Kota Lama sehingga menarik minat pengunjung,” jelasnya tentang taman berluas 320 meter persegi ini.

Meski hanya berbentuk sebatang tugu atau tetenger, namun titik nol kilometer di Kota Semarang menyimpan sejarah yang panjang. Tugu tersebut menjadi saksi perjalanan Kota Semarang setelah era pendudukan Belanda, atau pasca-kemerdekaan.

Eropasentris

Tugu Nol Kilometer Semarang
Tugu Nol Kilometer Semarang. (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Menurut sejarawan Kota Semarang sekaligus guru sejarah SMA Kolose Loyola, Josep Army Sadyoko, tugu di titik nol kilometer dibangun untuk menjadi pengingat bahwa perkembangan Kota Semarang bermula dari sana.

Baca juga: Titik 0 KM Kota Semarang, Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda

“Peletakkan tugu itu lantaran kita butuh semacam titik untuk mengenal awal mula perkembangan suatu kota, dan ini adalah peninggalan Eropasentris,” ujar Army kepada Solopos.com pada Selasa (1/11/2022).

Alasan mengapa titik nol kilometer berdiri di kawasan Kota Lama juga bukan tanpa alasan. Menurut Army, di sanalah cikal bakal Kota Semarang menjadi kawasan pemerintahan dan perekonomian, sampai akhirnya menjadi Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

“Memang alasan letaknya di situ karena di depannya ada gedung yang istilahnya Gedung Keuangan Negara Satu,” sambung Army.

Meletakkan taman di kawasan bersejarah disebut Army bukan menjadi masalah. Terlebih lagi tujuannya adalah memberikan ruang hijau bagi masyarakat. “Lagi pula titik nol kilometer ini bukan warisan sejarah yang krusial, justru bagus ada tamannya karena ruang publik semakin banyak, ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya