SOLOPOS.COM - Menkopolhukam Mahfud Md (Antara)
Solopos.com, SEMARANG –Universitas Semarang atau Usm akan memiliki dua tenaga pengajar baru dengan latar belakang politisi. Kedua tenaga pengajar baru Usm itu tak lain adalah mantan Jaksa Agung, Hendarman Supandji dan Menkopolhukam, Mahfud Md.
Kedua tokoh nasional itu akan menjadi dosen tidak tetap di kampus Usm untuk Program Studi (Prodi) Magister Hukum. Surat Keputusan (SK) pengangkatan kedua tokoh itu sebagai dosen tidak tetap Usm sudah diserahkan secara resmi kepada Hendarman Supandji, pada Senin (6/3/2023) di Jakarta.
SK tersebut diserahkan Rektor Usm, Dr Supari yang didampingi Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip, Prof Sudharto P. Hadi dan anggota Pembina Yayasan Alumni Undip, Soeharsojo.
Menurut Kepala Prodi Magister Hukum Usm, Kukuh Sudarmanto, Hendarman akan mengajar jurusan Magister Hukum bersama Mahfud Md.
”Para Mahasiswa akan dididik oleh para dosen yang berkompeten di bidangnya seperti Menko Polhukam sekaligus sebagai Ketua Dewan Penyantun Usm, Prof. Dr Mahfud Md. Lalu ada Prof Sudharto P. Hadi, dan para profesor dan doktor yang sudah senior keilmuannya,” kata Kukuh, Selasa (7/3/2023).
Ia melanjutkan, ada tiga konsentrasi dalam Prodi Magister Hukum Usm, yakni Konsentrasi Hukum Pidana, Hukum Tata Negara, dan Hukum Bisnis.
Kukuh juga mengatakan prodi Magister Hukum Usm telah membangun jejaring dengan beberapa instansi seperti Polda Jateng, Pemkot Semarang, UNA Sumatera, INI Jakarta, dan Peradi Kendal.
Ia juga mengeklaim, semua alumni S1 berbagai disiplin ilmu bisa menimba ilmu di Magister Hukum Usm.
“Mahasiswa jurusan kami tidak hanya lulusan S1 Ilmu Hukum, atau para pengacara dan polisi. Tetapi juga para dokter yang sudah bergelar spesialis. Selain itu lulusan S1 dari Ilmu Pemerintahan, Ekonomi, Arsitek, Teknik sipil, Manajemen, kependidikan, Agama dan Ilmu Sosial lainnya juga banyak yang kuliah di S2 Hukum Usm,” urainya.