Jateng
Senin, 3 Juli 2023 - 21:06 WIB

Mantul! 25 Puskesmas di Semarang Bisa Beri Layanan USG Gratis

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan USG. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Sebanyak 25 pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), telah memiliki layanan ultrasonografi (USG) secara gratis yang diperuntukkan bagi ibu hamil.

“Dari 37 puskesmas di Kota Semarang, sebanyak 25 puskesmas di antaranya sudah memiliki USG, terutama puskesmas di wilayah yang ibu hamilnya cukup banyak,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, dr Abdul Hakam, Senin (3/7/2023).

Advertisement

Menurut dia, ibu hamil bisa memanfaatkan layanan USG gratis sebanyak dua kali selama masa kehamilan, mulai pertemuan pertama hingga kelima di puskesmas yang menyediakan layanan itu.

Puskesmas yang menyediakan layanan USG gratis di antaranya Puskesmas Pandanaran, Puskesmas Gunungpati, Puskesmas Mijen, Puskesmas Candisari, Puskesmas Srondol, dan Puskesmas Mijen.

“Jadi, layanan ini setali tiga uang sebagaimana disampaikan Kementerian Kesehatan untuk menurunkan angka kematian ibu [AKI] dan angka kematian bayi [AKB],” katanya.

Advertisement

Melalui pemeriksaan USG 2 dimensi di puskesmas, kata dia, akan mendeteksi kondisi dan posisi bayi yang akan dikonsultasikan dengan dokter kebidanan di rumah sakit jika ditemukan permasalahan.

“Ketika tidak normal, letak kepalanya di atas atau sungsang, dan sebagainya langsung dirujuk dan dikonsultasikan dengan dokter kebidanan di rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” katanya.

Pada tahun ini, kata Hakam, Dinkes Semarang berencana mendapatkan tambahan alat USG yang segera didistribusikan kepada puskesmas-puskesmas yang membutuhkan, seperti Puskesmas Padangsari.

Advertisement

“Tahun ini, kami akan mendapatkan alat USG lagi. Jadi, kami distribusikan dulu ke puskesmas yang membutuhkan, seperti Puskesmas Padangsari yang belum punya alat USG,” katanya.

Selain untuk skrining ibu hamil, kata dia, alat USG tersebut juga akan dikerjasamakan dengan organisasi profesi dokter spesialis radiologi yang akan melakukan pengabdian masyarakat.

“Dokter spesialis [radiologi] itu pengabdian masyarakat di puskesmas. Nanti mereka akan melihat apakah ada batu di ginjal atau di organ-organ abdomen atau tidak,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif