Jateng
Rabu, 19 Agustus 2015 - 22:50 WIB

MASALAH TRANSPORTASI : "Feeder", Solusi Ketidaktersediaan Kantong Parkir di Semarang

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi, Kereta Feeder (JIBI/SOLOPOS/dok)

Masalah transportasi di Semarang antara lain bisa diatasi dengan pengadaan feeder.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Pakar transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, menilai pembukaan feeder menjadi solusi ketidaktersediaan kantong parkir di Kota Semarang.

Advertisement

Feeder itu rute jarak pendek. Yang dioperasikan bus dengan ukuran sedang. Jadi, feeder ini menghubungkan titik permukiman dengan koridor utama Trans Semarang,” katanya di Semarang, Rabu (19/8/2015).

Ia mengatakan pembuatan kantong-kantong parkir memang bisa menjadi solusi memenuhi kebutuhan transportasi massal, apalagi Kota Semarang sudah memiliki BRT (bus rapid transit) Trans Semarang.

Namun, Kepala Laboratorium Transportasi Unika Soegijapranata itu mengatakan pembangunan kantong parkir susah dilakukan karena berbagai kendala, terutama tidak adanya lahan yang mencukupi.

Advertisement

“Mau dibangun kantong parkir dimana? Di koridor-koridor Trans Semarang saja sudah padat bangunan. Kendala utamanya, ya, tidak adanya lahan memang. Rute koridor Trans Semarang juga nanggung,” katanya.

Menurut dia, kesalahan pembangunan memang sudah terjadi sejak awal, yakni pemilihan lokasi permukiman tidak memikirkan jalur akses transportasi yang akhirnya justru menyulitkan warga setempat.

“Beda dengan zaman Soeharto dulu. Pembangunan perumahan pasti diikuti dengan pembuatan jalan-jalan yang lebar, seperti Perumahan Tlogosari, Krapyak, Banyumanik, dan Sampangan,” ungkapnya.

Advertisement

Meski demikian, Djoko mengatakan masih ada langkah yang bisa ditempuh untuk mengurai kebutuhan transportasi massal yang kian tinggi, yakni dengan pengoperasian feeder dari titik-titik permukiman.

Untuk memfasilitasi akses transportasi masyarakat, kata dia, feeder bisa dioperasikan pada jam-jam tertentu, yakni pagi dan sore hari sebagaimana jam berangkat kerja dan berangkat ke sekolah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif