SOLOPOS.COM - Masjid Saka Tunggal di Banyumas. (duniamasjid.islamic-center.or.id/81/masjid-saka-tunggal/)

Solopos.com, BANYUMAS — Masjid Saka Tunggal merupakan salah satu masjid bersejarah yang terdapat di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng). Masjid yang juga disebut sebagai Masjid Baitussalam dan kerap dijadikan wisata religi ini konon sudah ada sejak Kerajaan Majapahit belum berdiri.

Masjid Saka Tunggal terletak di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng). Lokasi masjid ini berada di tengah pedesaan dan merupakan destinasi wisata religi dan sejarah yang banyak dikunjungi wisatawan baik dari dalam maupun luar kota.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Dilansir dari berbagai sumber, Masjid Saka Tunggal diyakini sudah berdiri sejak abad ke-12 atau sekitar tahun 1288, bahkan bisa dibilang sebelum Kerajaan Majapahit berdiri. Masjid bersejarah ini diprakarsai oleh K.H. Mustholih atau Kyai Toleh, salah seorang tokoh berpengaruh pada masanya.

Masjid ini memiliki banyak keunikan yang kental akan unsur Jawa. Di mana masjid ini kental dengan ukiran-ukiran Jawa. Selain itu, masjid ini juga memiliki empat helai sayap yang terbuat dari kayu atau melambangkan “papat kiblat lima pancer” yang berarti empat mata angin serta satu pusat.

Pemerintah Indonesia menetapkan Masjid Saka Tunggal Cikakak ini merupakan Benda Cagar Budaya sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun 1992. Hal tersebut untuk melindungi keaslian dari Masjid Saka Tunggal ini.

Dari luar, masjid ini terlihat sederhana tetapi sangat luas. Bahkan dinding-dindingnya juga didominasi anyaman bambu juga dihiasi dengan ukiran flora dan kaligrafi. Uniknya lagi, terdapat saka tunggal alias tiang tunggal yang melambangkan keesaan Tuhan. Terdapat juga ukiran angka berdirinya Masjis Saka Tunggal ini.

Di kawasan Masjid Saka Tunggal di Banyumas  ini juga terdapat Patilasan Kyai Toleh. Beberapa warga mempercayai merupakan makam dari Kyai Toleh. Bahkan saat ingin berkunjung ke Patilasan Kyai Toleh, pengunjung harus membasuh kaki dan tangan di aliran sungai yang berada di tangga pertama menuju petilasan. Patilasan ini sangat dijaga dan dirawat baik oleh pihak pengelola. Jangan heran juga jika menemui kera ekor panjang yang berkeliaran di halaman masjid. Di Desa Cikakak ini memang dikenal sebagai habitatnya kera ekor panjang.

Masjid Saka Tunggal juga memiliki beberapa tradisi yang cukup unik dan masih terus dilestarikan hingga kini, yakni:

• Zikir bersama

• Pakaian khusus untuk imam solat dan muazin

• Tradisi empat muazin

• Salat berjemaah

• Tidak menggunakan pengeras suara

• Ritual ganti jaro

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya