Jateng
Rabu, 3 Desember 2014 - 03:50 WIB

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 : Pengusaha Jamu Minta Pemerintah Bangun Pusat Perdagangan Produk Lokal

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi produk UMKM Sukoharjo (Dokumen Solopos)

Ilustrasi produk jamu. (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

Kanalsemarang.com SEMARANG—Ketua Gabungan Pengusaha (GP) Jamu Charles Saerang menyatakan pemerintah perlu membangun pusat perdagangan yang berisi produk lokal dalam menghadapi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Advertisement

“Emporium akan berfungsi sebagai tempat produk-produk lokal milik Indonesia, salah satunya jamu,” kata Charles Saerang di Semarang seperti dikutip Antara, Selasa (2/12/2014).

Ia mengungkapkan hal itu usai Semiloka Gerakan Nasional Budidaya Tanaman dan Produk Herbal Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Rakyat di Kampus FISIP Universitas Diponegoro Semarang.

Direktur Utama PT Nyonya Meneer itu mengatakan pemerintah bisa menyiapkan emporium-emporium di setiap daerah untuk mengangkat potensi lokal yang dimiliki daerah yang bisa diandalkan.

Advertisement

“Pembangunan emporium ini tidak menyalahi aturan MEA. Produk-produk asing tetap bebas beredar di pasaran, tetapi khusus emporium itu hanya untuk produk-produk unggulan lokal,” tukasnya.

Kementerian Perdagangan, kata dia, bisa memfasilitasi pembangunan emporium khusus produk-produk lokal itu di setiap daerah, bahkan kalau bisa setidaknya setiap kabupaten/kota punya satu emporium.

Ia menjelaskan Tiongkok sudah menerapkan konsep “one city one product” untuk pengembangan produk unggulan yang dimiliki setiap daerah sehingga setiap daerah fokus mengembangkan potensi lokalnya.

Advertisement

“Kalau di Indonesia kan belum. Makanya, patut ditiru. Di Tiongkok itu ada satu daerah yang khusus penghasil jahe, kunyit dan sebagainya. Kualitasnya produknya memang sangat bagus,” katanya.

Di sisi lain, kata dia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga harus memperketat regulasi untuk mengawasi produk-produk asing yang membanjiri pasaran seiring penerapan MEA pada 2015.

“Gerakan untuk mencintai produk lokal harus pula digalakkan, sebagaimana Pak Rahmat Gobel, Menteri Perdagangan yang mencanangkan minum jamu setiap Jumat. Kami sangat mengapresiasi,” kata Charles.

Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Sugihartatmo mengaku sangat mendukung berbagai langkah untuk memasyarakarkan produk lokal, seperti jamu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif