SOLOPOS.COM - Pameran produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). (JIBI/Solopos/Dok.)

Pengunjung memilih baju batik yang dipamerkan saat Gebyar UKM 2014 di Atrium Solo Square Mall, Solo, Jawa Tengah, Senin (29/9/2014). Pameran dan lelang hasil karya produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), koperasi, dan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan akses bisnis dan jaringan penjualan. (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Pameran produk UMKM di Solo Square, Senin (29/9/2014). (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah berharap pengusaha skala kecil hingga besar meningkatkan kemampuan diri melalui standar kompetensi sehingga lebih siap dalam menghadapi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Pelaku usaha mulai dari skala kecil hingga besar jangan terlalu bergantung dengan pemerintah, jika mereka tidak segera meningkatkan kompetensi melalui sertifikasi maka bisa digeser oleh keberadaan pekerja asing,” ujar Direktur Edukasi Kadin Jateng Agustina Devi, seperti dikutip Antara, Minggu (26/10/2014).

Ia mengakui agak terlambat jika sertifikasi baru dibicarakan saat ini, seharusnya pelaku usaha maupun pekerja di Indonesia dibekali dengan sertifikasi sejak era 1990-an.

Agustina mengatakan pada 1994-1995 Indonesia sudah menyetujui dengan peraturan global, salah satunya yang berisi agenda MEA. Oleh karena itu, saat itulah standar kompetensi sudah mulai diperhatikan.

“Selama ini pemerintah maupun masyarakat terlalu disibukkan dengan agenda-agenda politik sehingga lupa untuk mempersiapkan SDM dalam negeri dalam menghadapi globalisasi,” katanya.

Mengenai peningkatan standar kompetensi melalui sertifikasi tersebut, Agustina mengatakan mau tidak mau dan suka tidak suka pelaku usaha maupun pekerja lokal harus memenuhi syarat tersebut.

“Jangan sampai semakin banyak pekerja asing yang masuk dan bekerja di Indonesia. Kalau kita mau perhatikan, sekarang ini semakin banyak teknisi asing yang masuk ke Indonesia, salah satunya terlihat pada beberapa proyek pembangunan di Semarang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya