Jateng
Selasa, 16 September 2014 - 01:50 WIB

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN : Persaingan Makin Ketat, Wirausaha Harus Jadi Primadona

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Ilustrasi Investasi (JIBI/Solopos/Antara)

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan potensi kewirausahaan perlu ditingkatkan untuk menghadapi dampak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal 2015.

Advertisement

“Tidak ada pilihan, semua potensi harus kita manfaatkan menghadapi MEA. Termasuk memanfaatkan sekecil apapun potensi wirausaha,” kata Muhaimin usai menutup acara Gerakan Penanggulangan Pengangguran Nasional di Semarang, Senin (15/9/2014).

Dengan diberlakukannya MEA, katanya, persaingan kerja dikhawatirkan akan semakin ketat di antara negara anggota ASEAN sehingga alternatif lain harus disiapkan untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah pengangguran.

Advertisement

Dengan diberlakukannya MEA, katanya, persaingan kerja dikhawatirkan akan semakin ketat di antara negara anggota ASEAN sehingga alternatif lain harus disiapkan untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah pengangguran.

Muhaimin mengatakan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan mendukung dan memberikan bimbingan bagi wirausahawan terutama yang berusia muda.

“Minimal menyerap tenaga kerja 10 orang, bisa membuat produk barang dan jasa, itu akan kita tingkatkan kualitasnya,” ujarnya seperti dikutip Antara.

Advertisement

“Yang penting itu adalah ‘follow up’ (tindak lanjut) dan pendampingan (dari pemerintah),” ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang turut hadir dalam acara penutupan itu memastikan pemprov akan selalu mendukung upaya kewirausahaan.

“Pemprov bisa membantu, bahkan beberapa pelatihan di daerah sekarang gratis agar masyarakat mau untuk berwirausaha,” ujarnya.

Advertisement

Bentuk dukungan lain disebut Ganjar adalah dengan mewajibkan pegawai pemprov Jateng untuk mengenakan batik pada hari Rabu, Kamis dan Jumat sehingga diharap dapat mendorong industri batik Jawa Tengah yang juga banyak berskala kecil dan menengah.

Sementara itu, data BPS Februari 2014 mencatat saat ini ada sekitar 63,8 juta pengangguran pada rentang usia produktif 16-30 tahun.

Jumlah itulah yang diharapkan untuk dapat menggunakan keterampilan dan kompetensinya untuk berwirausaha sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif