SOLOPOS.COM - Suasana anak-anak di Dusun Grogol, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga saat memainkan permainan tradisional pada peringatan hari anak, Minggu (21/7/2024). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA – Prihatin dengan kebiasaan anak zaman sekarang lebih banyak menghabiskan waktu bermain ponsel, komunitas Latar Kalitan dan Soramata menggelar berbagai macam permainan tradisional untuk dimainkan oleh anak-anak di Dusun Grogol, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (21/7/2024).

Ratusan anak-anak tersebut mencoba aneka permainan tradisional yang tak pernah mereka temui sebelumnya.

Promosi Jadi Perusahaan Pembayar Pajak Terbesar, BRI Diapresiasi Negara

Mulai dari dakon, tiga jadi, lompat tali atau sprengan, bakiak, dan dingklik oglak-aglik. Tak hanya itu, ada juga permainan bentik, egrang, engklek, dan adu kelereng.

Suasana ceria penuh gelak tawa anak-anak terdengar nyaring di lokasi acara yang digelar di Balai RW IV Grogol.

“Selain itu ada juga taman bermain yang dilengkapi aneka dekorasi serta perpustakaan mini untuk membiasakan anak-anak membaca,” kata Triyan Hendra, Panitia Perayaan Hari Anak 2024 yang digelar komunitas Latar Kalitan dan Soramata, Minggu (21/7/2024).

Diakuinya, permainan bakiak dan tiga jadi menjadi salah satu favorit yang banyak dicoba pengunjung. Saat bermain bakiak, mereka seolah berlomba dengan kelompok lain.

Meski begitu, saat terjatuh karena salah melangkah, anak-anak tersebut malah tertawa dan kembali bangkit meneruskan permainan.

Begitu pun di stand permainan tiga jadi. Pemainnya terfokus pada papan permainan dan mencoba segala strategi untuk mengalahkan lawannya. Secara bergantian, mereka memainkan tiga jadi dengan penuh suka cita.

Namun ternyata, aneka permainan tersebut tak hanya dimainkan anak-anak. Pengunjung dewasa dan remaja pun mencoba permainan tradisional yang tersedia.

“Ini untuk mengenang masa lalu, kalau sekarang sudah tidak sempat bermain lagi karena sibuk bekerja memenuhi kebutuhan hidup,” kata Riski Adi.

Suasana anak-anak di Dusun Grogol, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga saat memainkan permainan tradisional pada peringatan hari anak, Minggu (21/7/2024). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Triyan, yang akrab dipanggil Nayir mengatakan, Latar Kalitan sengaja menghadirkan berbagai permainan tradisional. Tujuannya agar permainan tradisional ini kembali dikenal oleh anak jaman sekarang.

“Jadi ini bukan hanya sekadar romantisme, tapi juga mengajak anak-anak untuk bermain bersama secara komunal. Tidak individu, karena permainan zaman dulu itu pasti dimainkan bareng-bareng. Bahagianya bersama,” ungkapnya.

Menurut Nayir, perkembangan zaman memang tak bisa ditolak. Banyak anak yang rewel dan baru bisa diam setelah diberikan handphone.

Namun orang tua juga harus memberikan mereka ruang bersosialisasi, agar tidak tumbuh menjadi pribadi yang individualis.

Faramita Septiani mengajak dua anaknya untuk datang ke Perayaan Hari Anak 2024 Latar Kalitan.

“Senang juga melihat anak-anak tertawa bersama seusianya. Apalagi disini juga tidak hanya sekadar bermain, anak-anak juga diajari melukis dan keterampilan lain,” ujarnya.

Selain aneka permainan, Perayaan Hari Anak 2024 tersebut juga dimeriahkan teater Latar Kalitan, monolog Kleting, Sastra Sastro, sanggar Sang Soko, perform Gading Suryadmaja dan Hope Kids.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya