Jateng
Sabtu, 19 Februari 2022 - 16:43 WIB

Melonjak! Kasus Aktif Covid-19 di Kota Semarang Capai 1.000

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam. (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — Kasus aktif Covid-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), per Sabtu (19/2/2022) tembus di angka 1.000. Dikutip dari situs web siagacorona.semarangkota.go.id, hingga pukul 16.30 WIB, jumlah penderita Covid-19 di Kota Semarang mencapai 1.048 orang.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh sepanjang tahun 2022 mencapai 3.122. Sedangkan kasus kematian sepanjang 2022 tercatat 25 orang.

Advertisement

Sementara total kasus Covid-19 di Kota Semarang sejak tahun 2020 hingga saat ini telah mencapai 94.735 kasus.

Baca juga: 13 Pemain Positif Covid-19, PSIS Semarang Takluk dari Barito Putera 1-2

Advertisement

Baca juga: 13 Pemain Positif Covid-19, PSIS Semarang Takluk dari Barito Putera 1-2

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Abdul Hakam, mengatakan jumlah penderita Covid-19 di Kota Semarang menembus angka 1.000 terjadi sejak Jumat (18/2/2022) malam.

“Tiga hari terakhir ini memang jumlah kasus harian [Covid-19] tinggi,” kata Hakam, dikutip dari Antara.

Advertisement

Ia mengaku pekerjaan rumah pemerintah dalam menanggulangi penularan Covid-19 saat ini adalah meminimalkan angka kesakitan dan kematian.

Baca juga: Hujan Deras, Banjir & Tanggul Sungai Jebol di Semarang

Upaya itu, salah satunya diwujudkan dengan menggiatkan pelaksanaan vaksinasi untuk meningkatkan ketahanan tubuh warga terhadap serangan Covid-19.

Advertisement

“Yang belum divaksin atau vaksinasinya belum lengkap diharapkan bisa segera datang ke sentra-sentra vaksinasi. Kita juga lakukan percepatan vaksinasi dosis ketiga,” katanya.

Selain itu, Pemkot Semarang melanjutkan upaya-upaya lain untuk mencegah dan menanggulangi penularan Covid-19, yang diperkirakan mengalami lonjakan pada akhir Februari 2022. Pihaknya juga akan melakukan penengakkan protokol kesehatan dan melaksanakan pelacakan, pemeriksaan, dan penanganan kasus.

“Setelah mencapai puncak, perkiraan kasus akan langsung menurun tajam,” kata Hakam.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif