Jateng
Minggu, 23 Mei 2021 - 00:30 WIB

Memasuki Musim Kemarau, Enam Desa di Cilacap Dilanda Kekeringan

Newswire  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, saat mengantre bantuan air bersih yang dikirim BPBD Kabupaten Cilacap. (Antara-BPBD Cilacap)

Solopos.com, CILACAP -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy menyebutkan sebanyak enam desa mulai terdampak kekeringan saat memasuki musim kemarau.

"Hingga hari ini, kami telah mengirimkan bantuan air bersih sebanyak empat tangki untuk warga Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten. Bantuan air bersih untuk lima desa lainnya akan segera kami kirim karena surat permohonannya baru masuk," katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (21/5/2021).

Advertisement

Ia mengatakan memasuki musim kemarau ada lima desa lainnya yang surat permohonan bantuan air bersihnya baru diterima BPBD Kabupaten Cilacap. Yakni Purwodadi dan Rawa Apu di Kecamatan Patimuan. Lalu Cinangsi, Cisumur, dan Gintungreja di Kecamatan Gandrungmangu.

Baca juga: ART di Banyumas Curi Perhiasan Majikan Senilai Rp25 juta

Akan tetapi, bantuan air bersih untuk dua desa di Kecamatan Patimuan akan dikirim pada Senin (24/5). Sedangkan untuk tiga desa di Kecamatan Gandrungmangu direncanakan pada Selasa (25/5) dan Rabu (26/5). Karena surat permohonan bantuannya baru diterima BPBD Kabupaten Cilacap saat memasuki musim kemarau.

Advertisement

Sesuai dengan prosedur, kata dia, BPBD terlebih dulu akan melakukan asesmen dan survei lokasi. Ini berdasarkan surat permohonan bantuan air bersih yang diajukan oleh pemerintah desa atau kecamatan setempat.

Survei lokasi tersebut, katanya, dilakukan untuk menentukan titik distribusi penyaluran bantuan air bersih. Hal ini agar mudah terjangkau masyarakat dan mempercepat layanan bantuan selama musim kemarau di Cilacap.

Baca juga: BPBD Karanganyar Waspadai Puncak Kemarau 2021, Ada Apa?

Advertisement

Bencana Kekeringan

"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih efisien dalam menggunakan air bersih. Mengingat saat sekarang masih awal musim kemarau di Cilacap," kata Tri Komara dilansir Antaranews.com.

Seperti diwartakan, BMKG Stasiun Meterologi Tunggul Wulung Cilacap memprakirakan sebagian kecil wilayah Kabupaten Cilacap memasuki awal musim kemarau pada bulan Mei. Sedangkan wilayah lainnya pada bulan Juni.

Terkait dengan hal itu, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp90 juta untuk mengatisipasi bencana kekeringan. Khususnya penyaluran air bersih pada musim kemarau di Cilacap. Karena daerah rawan kekeringan di wilayah itu mencapai 73 desa yang tersebar di 19 kecamatan.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif