SOLOPOS.COM - Penjual bubur opak, Slamet Rahayu saat melayani pembeli di lapak miliknya di sekitar Alun-alun Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (1/10/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARANBubur opak menjadi menu makanan wajib bagi masyarakat Bandungan, Kabupaten Semarang saat sarapan pagi. Menu ini sangat cocok disantap bersamaan dengan dinginnya udara di Bandungan.

Jika biasanya bubur disajikan dalam satu mangkuk, bubur opak disajikan di atas opak atau sejenis kerupuk yang dibuat dari bahan dasar singkong. Keunikan bubur opak ini hanya bisa ditemukan di Bandungan.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Pencinta kuliner tidak usah khawatir jika ingin mencoba menikmati bubur opak. Di sekitar alun-alun Bandungan ada salah satu penjual makanan khas Bandungan tersebut.

Dia adalah Slamet Rahayu. Saat ditemui Solopos.com, perempuan yang akrab disapa Rahayu itu mengaku sudah berjualan bubur sejak 23 tahun yang lalu.

Awalnya, dia berjualan di depan rumahnya. Lantaran semakin ramai pembeli, dia berinisiatif berjualan di sekitar alun-alun Bandungan, tepatnya di samping pos polisi pertigaan arah Gintungan. Ia mulai berjualan di lokasi tersebut sejak 10 tahun terakhir.

“Awalnya hanya jualan bubur dan resepnya juga dari nenek. Saat itu, saya masih belum menikah [waktu meneruskan usaha nenek],” beber Rahayu kepada Solopos.com, Minggu (1/10/2023).

Diakuinya, bubur opak merupakan tradisi sarapan bagi sebagian besar warga Bandungan. Para pembeli semakin ramai saat dirinya berinovasi dengan menyajikan bubur di atas opak singkong.

“Waktu kepikiran menambah opak sebagai piringnya kok malah jadi tambah ramai. Biasanya Sabtu dan Minggu ramainya,” katanya.

Bubur opak sendiri disajikan bersama sayuran beserta bumbu kacang pecel. Kemudian terdapat mi goreng, kering tempe, dan capcai.

Selain itu juga terdapat varian sayur lainnya, seperti opor dan sayur labu. Ditambah dengan gorengan bakwan, sayur, serta telur ceplok sebagai makanan pendampingnya.

“Kadang untuk opaknya sendiri saya memakai opak samier atau opak pacul,” terangnya.

Wisatawan yang ingin mencoba kuliner yang satu ini harus bisa meluangkan saat pagi hari. Pasalnya, tempat jualan Rahayu yang berupa gerobak tersebut buka setiap hari mulai pukul 05.30 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Itupun jika belum habis bubur yang dijajakannya.

“Biasanya tutup lebih awal karena ramai,” katanya.

Untuk satu porsi bubur opak sendiri dihargai Rp12.000. Jika ditambah dengan telur ceplok menjadi Rp15.000. Harga aneka gorengan senilai Rp1.000/gorengan.

Salah seorang pembeli asal Semarang, Walda, mengaku suka dengan bubur opak. Sebab, rasanya enak dan cara penyajiannya cukup unik, yakni bubur ditaruh di atas opak singkong.

“Ini salah satu makanan legend di sini. Jadi pas libur begini, main di Bandungan ya sarapannya bubur opak ini,” terang Walda.

Selain sajian dan rasa yang unik, menurutnya bubur opak juga sangat cocok dengan suasana pagi di Bandungan yang cukup dingin. Sehingga dengan sarapan bubur opak bisa mengisi perut sekaligus menghangatkan badan.

“Pas sekali sarapan bubur opak dengan suasana dinginnya daerah Bandungan di pagi hari ini,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya