Solopos.com, BATANG — Kue serabi Kalibeluk menjadi salah satu jajanan tradisional legendaris di Kabupaten Batang. Jajanan tradisional ini merupakan makanan khas Batang, lebih tepatnya berada di Desa Kalibeluk, Kecamatan Warungasem.
Sekilas, memang terdengar mirip dengan kue serabi biasa. Namun jika dilihat dari tampilannya, sangat berbeda.
Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024
Dilansir dari berbagai sumber, serabi asal Kalibeluk ini memiliki ukuran lebih besar daripada serabi pada umumnya. Bentuknya besar dengan diameter sekitar 10 sentimeter atau hampir seukuran mangkuk.
Jika serabi pada umumnya yang disajikan hanya satu loyang dan berbentuk setengah lingkaran, serabi asal Kalibeluk biasanya disajikan satu tangkup yang berisi dua loyang serabi.
Dari segi rasa, tentu lebih autentik dan khas. Serabi Kalibeluk ini hanya memiliki dua varian rasa. Ada serabi original dengan rasa santan gurih dan serabi manis yang sudah ditambah gula merah atau gula aren.
Lantaran termasuk jajanan tradisional yang mulai langka, beberapa penjual ada yang memberikan kreasi pada topping-nya untuk memikat kaum muda. Contohnya seperti keju, cokelat, meses, dan aneka topping lainnya.
Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau. Satu tangkup serabi dibanderol Rp13.000. Memakan satu tangkup serabi ini akan sangat mengenyangkan.
Bahkan satu tangkup tersebut bisa dijadikan camilan satu keluarga. Lebih nikmat lagi jika dinikmati sambil ngopi atau ngeteh.
Di balik rasanya yang legit dan gurih tersebut, dalam proses pembuatan serabi Kalibeluk ini ternyata masih menggunakan cara yang tradisional. Dimulai dari beras yang ditumbuk hingga menjadi tepung halus.
Kemudian dicampur parutan kelapa dan air untuk membuat adonan yang kental. Peralatan memasaknya pun masih menggunakan alat manual berupa tungku kayu. Adonan dituang secukupnya ke cobek tanah liat lalu dimasak hingga matang.
Jika ingin menikmati serabi dengan rasa autentik khas Batang ini, Anda dapat berkunjung ke sentra pembuatan serabi di Desa Kalibeluk. Mulai pukul 06.30 WIB akan ada beberapa pedagang rumahan yang menjajakan serabi ini dan selalu dikerumuni pembeli.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
