Jateng
Rabu, 24 Januari 2024 - 16:55 WIB

Menelusuri Keberadaan Makam Syekh Jumadil Kubro di Semarang

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Makam Syekh Jumadil Kubro yang terletak di Jalan Arteri Yos Sudarso nomor 1, Kelurahan Terboyo Kulon, Kecamatan Genuk atau tepatnya berada di dekat pintu keluar Jalan Tol Semarang Timur. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG — Kebenaran lokasi makam Syekh Jumadil Kubro sampai saat ini masih menjadi misteri. Hal itu dikarenakan ada beberapa lokasi yang diklaim sebagai tempat peristirahatan tokoh yang dikenal sebagai sesepuh Wali Songo itu, tak terkecuali di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Berlokasi di Jalan Arteri Yos Sudarso Nomor 1, Kelurahan Terboyo Kulon, Kecamatan Genuk, atau tepatnya di dekat exit tol Semarang Timur, terdapat masjid bercorak dominan warna hijau. Pada gapura pintu masuk tempat ibadah utama masjid itu terukir kalimat, “MAKAM WALIYYULLAH SYEIKH MAULANA JAMADIL KUBRO”.

Advertisement

Syeh Jamadil Kubro merupakan tokoh yang dikenal sebagai generasi pertama Wali Sanga pada nasab ke-17 dari ngo atau Wali Sanga pada nasab ke-17 dari Sayyidina Husein. Dalam catatan sejarahnya, dia menikah dengan Siti Fatimah Kamar Rukmi dan memiliki lima anak. Lalu dengan istri kedua, Siti Fatimah Binti Muchawi dan dikaruniai 16 anak.

Dari keturunannya itu lah lahir cikal bakal Wali Sanga. Kedua anaknya Syekh Maulana Ibrahim Asmarakandi dan Maulana Ishaq melahirkan sebagian tokoh Walisanga.

Advertisement

Dari keturunannya itu lah lahir cikal bakal Wali Sanga. Kedua anaknya Syekh Maulana Ibrahim Asmarakandi dan Maulana Ishaq melahirkan sebagian tokoh Walisanga.

Adapun Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati dan Sunan Giri adalah cucunya. Kemudian Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah buyutnya. Sementara Sunan Kudus adalah cicitnya.

Meskipun cerita yang muncul di Kota Semarang juga masih simpang siur dan belum ditemukan catatan sejarah pastinya, namun makam yang terletak di Terboyo, Genuk, itu diyakini sebagai pertilasan Syekh Jumadil Kubro yang memiliki garis keturunan dari Nabi Muhammad SAW. Bahkan konon katanya, makam ini ditemukan pada zaman penjajahan Belanda atau sebelum kemerdekaan.

Advertisement

Habib Lutfi

Afwan pun membantah segala tudingan yang menyebut makam Syekh Jumadil Kubro di Semarang ini merupakan makam petilasan atau buatan dari Habib Lutfi bin Yahya. Sebab kehadiran kiai atau ulama kondang asal Pekalongan pada 2005 itu diklaim hanya meresmikan makam.

“Dulu belum seramai sekarang yang ziarah, karenaa belum dikenal masyaarakat luas. Lokasinya kala itu juga di tengah tambak. Tapi setelah konsultasi denga ulama-ulama Semarang dan ternyata ini enggak sembarang makam, tahun 2005 diadakan haul besar. Saya datangkan Habib Lutfi untuk meluruskan sejarah,” ujar pria yang sudah menjadi juru kunci makam Syekh Jumadil Kubro Semarang sejak 2004 itu.

Kala itu, lanjut Afwan, Habib Lutfi menceritakan jika makam tersebut merupakan makam seseorang yang memiliki garis keturunan dengan Nabi Muhammad S.A.W. Sejak saat itu makam tersebut pun ramai dikunjungi peziarah dan tidak pernah sepi.

Advertisement

“Jadi kalau ada isu makam ini rekayasa Habib Lutfi, itu adalah bohong. Saya lahir di sini. Makam ini sudah ada dan tiap tahun selalu diadakan haul,” tegasnya.

Makam yang dikelola Yayasan Syeikh Jumadil Kubro ini memiliki fasilitas cukup memadai. Kendati demikian, lokasinya yang di pinggir jalan arteri membuat suasana makam menjadi bising akibat lalu lalang kendaraan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif