SOLOPOS.COM - Goa Sentono Blora. (Istimewa/Instagram @goasentono.id)

Solopos.com, BLORA — Goa Sentono, sebuah destinasi wisata alam menakjubkan yang semakin menarik perhatian para wisatawan dari berbagai penjuru.

Terletak di kawasan Blora, Jawa Tengah, goa ini bisa menjadi daya tarik bagi para pencinta petualangan dan penikmat keindahan alam. Goa Sentono juga dijadikan sebagai salah satu cagar budaya di Blora.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Goa Sentono berada di kawasan lembah Bengawan Solo, Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Blora. Lantaran letaknya di tepi aliran Bengawan Solo, daerah ini dimanfaatkan untuk pertanian, alhasil dihiasi oleh bentangan sawah.

Berjarak sekira 40 kilometer dari pusat kota Blora, Goa Sentono menawarkan pengalaman luar biasa bagi para pengunjungnya. Goa ini memiliki corak batu kapur yang mengagumkan dengan panorama hamparan sawah hijau yang menyejukkan mata.

Formasi batu yang eksotis ini menciptakan panorama luar biasa di dalam goa. Tidak heran bahwa goa ini menjadi surga bagi para pencinta alam dan fotografer untuk menangkap momen-momen tak terlupakan.

Selain keindahan alamnya, Goa Sentono juga menyimpan legenda menarik yang menjadi daya tarik tersendiri. Cerita rakyat yang beredar tentang Goa Sentono turut menambah nilai sejarah yang melekat erat dengannya. Alkisah, berawal dari suatu padepokan kecil bernama Sentono yang dipimpin oleh Ki Blacak Ngilo.

Dilansir oleh laman website visitjawatengah.jatengprov.go.id pada Rabu (26/7/2023), Ki Blacak Ngilo merupakan mantan prajurit Majapahit yang melarikan diri dan meninggalkan medan pertempuran perang saudara, perang paregreg.

Ki Blacak Ngilo terkenal memiliki sifat arif dan bijaksana. Ia mau berbagi ilmu-ilmu yang dimilikinya, seperti mengajarkan ilmu becocok tanam, budi pekerti, spiritual, hingga ilmu kanuragan. Bahkan, menurut beberapa sumber menyatakan Ki Blacak Ngilo diperlakukan layaknya seorang raja oleh para pengikutnya.

Namun setelah berselang lama, Ki Blacak Ngilo mulai terungkap watak sesungguhnya. Ia mulai bertindak sesuka hati kepada para pengikutnya. Hal itu termasuk mengharuskan pengikutnya menyerahkan anak gadisnya untuk dinikahkan dengannya.

Peristiwa tersebut terdengar hingga telinga Sunan Bonang yang kala itu mengutus seseorang untuk berbicara dengan Ki Blacak Ngilo. Merasa diremehkan, Ki Blacak Ngilo mengirim surat tantangan kepada Sunan Bonang untuk adu kesaktian.

Menyanggupi permintaan Ki Blacak Ngilo, Sunan Bonang meminta syarat apabila Sunan Bonang kalah dalam pertarungan, Ia akan menjadi pengikut Ki Blacak Ngilo. Tetapi apabila Ki Blacak Ngilo yang kalah, Ki Blacak Ngilo harus masuk Islam.

Pertarungan sengit selama sepekan pun tak terelakkan, Ki Blacak Ngilo kewalahan dari memilih untuk melarikan diri dan masuk ke dalam perut bumi. Mengetahui hal tersebut, Sunan Bonang mengejarnya dan lambat laun pada akhirnya Ki Blacak Ngilo mengakui kekalahannya.

Disebut-sebut, kala kejadian kejar-kejaran tersebut membuat lubang dalam tanah yang pada akhirnya dinamai Goa Sentono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya