SOLOPOS.COM - Batik Tulis Rifaiyah Batang. (Istimewa/id.pinterest.com)

Solopos.com, BATANGBatik khas Batang merupakan warisan budaya yang berkembang karena pengaruh dari budaya pada masa keratonan yang masih lestari sampai sekarang. Dalam perkembangannya, Batik Batang kini mempunyai potensi besar merambah pasar dunia.

Corak dan warnanya pun beragam dan memiliki kualitas baik. Konsep motif dan keunikan dalam proses pembuatannya juga memberi kekhasan tersendiri.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Melansir dari website Warisan Budaya Tak Benda, Batik Batang diperkirakan sudah ada sejak masa Sultan Agung (1613-1645) atau bahkan sejak masa Kerajaan Majapahit. Sebagai batik keratonan khas Batang, batik ini memiliki ciri-ciri motif dan warna spesifik batik yang khas Batang.

Tentu berbeda dengan batik-batik keratonan di Solo dan Yogyakarta, Batik Batang mempunyai corak warna sogan (kekuningan keemasan) yang lebih gelap yaitu lebih kehitaman atau cokelat kehitam-hitaman.

Warna sogan tersebut biasanya digunakan sebagai warna dasaran kain Batik Batang dengan ciri khas remukan di dalam motif batiknya. Remukan yang dimaksud adalah gambaran serat-serat yang ada pada bagian dalam motif Batik Batang yang memberikan nilai-nilai seni tersendiri.

Proses pengerjaan kerajinan batik tulis Batang pun berbeda dengan daerah lainnya. Hampir sama namun ada perbedaan teknik di beberapa prosesnya.

Pertama, nglengreng yaitu menggambarkan motif langsung pada kain. Kedua, ngisen-isen yaitu memberi variasi motif yang telah di lengreng. Di tahap ini biasanya memberikan detail lentreng terusan dengan motif yang rapat dan tembus bolak-balik pada dua sisi kainnya.

Ketiga, nembok atau ngeblok bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai. Selanjutnya ngobat, mewarnai batik yang sudah ditembok dengan cara dicelupkan pada larutan zat warna.

Kemudian ada tahap ngremuk, di tahap inilah yang paling penting, yaitu tahap meremukkan lilin malam dengan tujuan mendapatkan gambaran remukan (serat-serat) pada motif. Terakhir nglorod, menghilangkan lilin malam dengan cara direbus dalam air mendidih.

Motif-motif pada Batik Batang keratonan terdiri dari motif berbentuk geometris dan campuran motif bebas. Motif lokal Batik Batang keratonan antara lain terdiri dari motif manggaran, kembang cepoko, gemek setekem, dan sebagainya.

Batik Batang keratonan juga mempunyai motif-motif yang merupakan campuran dari beberapa motif, misalnya seperti motif parang karna dan parang tempe. Sedangkan, Batik Batang pesisiran banyak dipengaruhi oleh budaya-budaya China, Belanda, dan Islam Timur Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya