SOLOPOS.COM - Suasana Kampung Parfum di Kauman, Kota Semarang, Selasa (23/8/2022). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG – Kawasan Kauman di Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, memang merupakan kawasan yang sarat akan sejarah. Banyak bangunan-bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri di kawasan ini. Namun tak hanya itu, Kampung Kauman di Semarang ini juga layak dijuluki sebagai Kampung Parfum karena menjadi sentra grosir parfum.

Kampung Parfum ini bisa dijumpai di dekat Masjid Agung Semarang atau yang juga dikenal sebagai Masjid Kauman Semarang. Di kawasan itu, berdiri toko-toko parfum yang menjual aneka wewangian sejak puluhan tahun silam.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Salah satu toko parfum paling tua di Kampung Kauman Semarang ini adalah Toko Ridwan Parfum. Pemilik Toko Ridwan Parfum, Darmi, mengaku tokonya tersebut didirikan mendiang suaminya pada tahun 1997 silam.

“Dulu suami saya terhitung pelopornya. Dia pernah bekerja di toko milik orang sebelumnya dan ketika berhenti memutuskan membuka toko ini,” kenang Darmi saat dijumpai Solopos.com, Selasa (23/8/2022).

Darmi pun mengaku pelanggan Toko Ridwan Parfum berasal dari berbagai kalangan. Pembelinya bahkan tidak datang dari Kota Semarang saja, melainkan hingga luar pulau seperti Kalimantan dan Sumatra.

Baca juga: Makam Nyai Brintik di Kampung Pelangi Semarang & Mitos yang Berkembang

”Saya ingat dulu pembeli yang datang begitu ramai. Syukur alhamdulillah bisa mencukupi kebutuhan kami sekeluarga,” ungkap Darmi yang kini memasrahkan pengelolaan toko kepada putranya, Arif.

toko parfum semarang
Toko Ridwan Parfum, salah satu toko parfum tertua di Kauman, Kota Semarang. (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Sukses Ridwan Parfum ternyata mengundang minat banyak orang untuk meraih hal yang sama. Perlahan-lahan, kawasan Kauman semakin diramaikan oleh pedagang minyak wangi dan kerap dijuluki Kampung Parfum di Semarang.

Seorang pemilik toko parfum Harum Wangi, Guntur, mengatakan ia bergabung di kawasan tersebut pada 2013 lalu. Sebelum ia membuka toko di kawasan itu, sudah banyak toko-toko parfum yang mendahului mengais rejeki lewat wewangian.

Baca juga: Kronologi Meninggalnya Penjual Parfum Keliling di Gedung DPRD Jateng

“Saya terhitung pemain baru. Seingat saya mulai ada toko parfum itu sejak 1992. Bisa dilihat dari bangunannya. Bangunan tua-tua itu memang dari dulu sudah berjualan parfum, sementara toko saya ini dulunya konter pulsa,” jelas Guntur yang asli Kauman ini.

Guntur membanderol parfum di tokonya dengan harga beragam. Ia melabeli dagangannya sesuai jenis dan produsennya. “Ada yang saya jual Rp1500 per mililiter, ada yang Rp15.000, itu yang saya impor dari Arab Saudi,” ungkap Guntur.

Pengunjung kampung parfum Kauman di Semarang ini tidak melulu membeli parfum secara eceran. Banyak pula yang datang jauh-jauh demi membeli bibit parfum dalam partai besar untuk dijual lagi. Selain membeli bibit parfum, pengunjung juga bisa mencari aneka botol parfum isi ulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya