SOLOPOS.COM - Benteng Portugis Jepara. (Istimewa/Amelia Iswara Google Maps Benteng Portugis)

Solopos.com, JEPARAJepara identik dengan tempat kelahiran Raden Ajeng Kartini, pahlawan emansipasi wanita pada masa kolonial. Jepara juga menjadi tempat bersejarah dalam melawan bangsa asing.

Di Jepara banyak ditemukan berbagai jenis peninggalan sejarah. Hal itu seperti prasasti, candi, benteng, dan sebagainya.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Benteng merupakan salah satu tempat yang berperan penting dalam peperangan. Bagi pencinta sejarah, tentu penasaran bagaimana isi dari benteng-benteng tersebut.

Berikut kami sajikan gambaran dari bagian dalam benteng-benteng di Jepara yang dilansir dari laman resmi kebudayaan kemendikbud.

1. Benteng VOC

Benteng VOC atau Benteng Kompeni secara administratif terletak di Dusun/Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan/Kabupaten Jepara. Luas bangunan benteng kurang lebih 7.230 meter persegi.

Benteng ini terletak di atas sebuah bukit yang berada di tepi pantai Laut Jawa, sekitar 0,5 km ke arah utara dari pusat kota Jepara. Bukit tersebut bernama Bukit Donoreja (bukit Jepara) yang merupakan bukit terjal, kecuali kaki bukit sisi timur yang cukup landai dan pada sisi selatan bukit mengalir Sungai Wisa.

Secara geografis, Benteng VOC terletak pada ketinggian 35,05 mdpl. Benteng ini berdenah segitiga dengan tiga bastion di barat daya, timur laut, dan tenggara.

Benteng ini memiliki pintu masuk di sisi timur. Benteng dibuat dengan bahan batu karang (batu gamping terumbu) yang dibentuk menjadi balok-balok persegi panjang berukuran rata-rata 18 cm x 25 cm x 30 cm.

Balok-balok tersebut disusun dengan perekat campuran pasir laut, kapur, semen merah, dan tidak menggunakan lepa. Pada bagian sisi barat benteng terdapat makam penduduk sekitar.

Di dalam kompleks makam penduduk tersebut terdapat beberapa makam yang menunjukkan ciri-ciri kekunoan, yaitu pada bentuk nisan dan jirat. Pada sisi timur Benteng VOC terdapat makam Cina yang sudah tidak dipakai lagi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya makam yang sudah digali dan kondisinya sudah tidak terawat.

Di sebelah timur makam Cina terdapat Taman Makam Pahlawan Giri Dharma. Pada sisi sebelah selatan Benteng terdapat tiga rumah penduduk dan dua buah makam kuno. Oleh penduduk setempat lebih dikenal sebagai Makam Encik yaitu makam orang arab.

Tahun pendirian benteng tidak diketahui dengan pasti. Tetapi masa penggunaannya diperkirakan sekitar abad XVII M untuk mengamankan aset dan kantor dagang VOC di Jepara.

Benteng VOC Jepara dan keletakannya menggambarkan strategi pertahanan dalam menghadapi ancaman dari darat dan laut.

2. Benteng Portugis

Benteng Portugis Jepara secara administratif terletak di Desa Banyumanis, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara. Benteng ini dibangun Portugis pada tahun 1632, pada masa Sultan Agung memerintah Kerajaan Mataram.

Benteng ini merupakan hasil perjanjian antara Mataram dengan Portugis. Fungsi benteng ini sebagai pusat pertahanan dan menjaga lintas pelayaran dari ancaman VOC karena pada saat itu Mataram berseteru dengan VOC.

Benteng Portugis dibangun di atas sebuah bukit yang menjorok ke arah laut (tanjung), diapit dua teluk disebelah barat dan timur. Tebing bukit sisi barat dan utara merupakan tebing yang terjal dengan beberapa singkapan batuan padas.

Sedangkan sisi timur agak landai dan jalan masuk ke benteng melalui tebing bukit sisi selatan yang secara morfologinya tidak terlalu terjal.

Benteng Portugis dibangun pada bagian puncak bukit sisi utara. Benteng ini sekarang hanya tinggal pagarnya yang terbuat dari batu padas yang disemen.

Benteng tersebut memiliki tiga buah pintu yang terdiri dari satu pintu utama di sisi selatan benteng, satu pintu di sisi barat dan satu pintu di sisi utara. Pada benteng sisi utara terdapat tiga lubang berbentuk huruf U yang dimungkinkan merupakan tempat meletakkan meriam dengan arah menghadap ke laut.

Di tengah-tengah benteng terdapat struktur berbentuk persegi empat yang terbuat dari tumpukan fragmen batu padas. Di atas struktur ini pada waktu kini telah dibangun jalan setapak dari paving blok.

Di dalam benteng pojok barat laut telah dibangun sebuah gardu pandang yang berbentuk segi delapan. Di belakang lubang berbentuk U pada dinding benteng sekarang dibangun diorama meriam kecil menghadap ke arah laut.

Di sekeliling benteng telah dibangun jalan setapak dari paving blok yang saling berhubungan dan kesemuanya mengarah ke pantai di utara dan timur bukit sebagai jalan turun atau naik pengunjung baik dari arah pantai menuju ke benteng maupun sebaliknya.

Pada halaman dalam benteng pernah dibangun beberapa permainan anak-anak tetapi oleh manajer yang sekarang permainan ini telah dilepas dan dipindah di areal dekat loket karcis tanda masuk. Bangunan baru yang ada adalah sebuah gardu pandang yang dibangun halaman dalam benteng pojok barat laut.

Di bawah bukit sisi barat dan ditepi pantai terdapat bangunan yang mirip dengan Benteng Portugis yang berada di puncak bukit. Bangunan ini dibangun menempel pada tebing bukit yang mirip dengan sebuah goa.



Goa di sini bukan berarti sebuah goa horizontal maupun goa vertikal yang dalam tetapi terbentuk dari adanya patahan pada lapisan batuan padas sehingga membentuk sebuah rongga. Lantaran membentuk sebuah rongga maka beberapa warga menyebutnya sebagai goa.

Bangunan ini memiliki tiga buah tembok dengan tebing bukit sebagai tembok keempatnya. Bangunan ini tidak diketahui apakah memiliki atap yang permanen atau tidak.

Bangunan ini menghadap ke barat (pantai sebelah barat) dengan pintu utama berada di sisi barat dan terletak di ujung utara tembok bangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya