SOLOPOS.COM - Bukit Agaran, Kabupaten Banyumas (Instagram/@explorebanyumas)
Solopos.com, BANYUMAS — Di Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ada satu bukit cantik yang memesona saat malam hari. Bukit Agaran, menyuguhkan sebuah night view indah berupa lampu perkotaan dari ketingginan.
Selain menyuguhkan night view berupa lampu perkotaan di malam hari, Bukit Agaran juga menyuguhkan pemadangan Gunung Slamet yang berdiri kokoh di siang hari. Dilansir Detik.com, Sabtu (23/10/2021), Bukit Agaran berada di Desa Melung, Kecamatan Kedungbanten, atau sekitar 15 km dari Purwokerto menuju arah utara.
Untuk menuju ke puncak bukit, diperlukan stamina kuat karena harus melalui medan cukup menantang di mana banyak jalan setapak harus dilalui. Bukit Agaran masih dikelola secara swadaya oleh warga desa sehingga fasilitas tersedia masih sangat sederhana tapi cukup lengkap.
Baca Juga: Hujan Deras & Angin Kencang di Semarang, Pohon Tumbang Timpa Rumah
Saat sudah mencapai puncak bukit, pengunjung harus membayar tiket seharga Rp5.000 kepada petugas. Karena berada di ketinggian sehingga sinyal internet agak sulit dan jika ingin menikmati layanan internet untuk mengunggah foto di Instagram atau platform media sosial lainnyua, bisa membayar Rp1.000 per jam. Para pengunjung juga bisa menginap di Bukit Agaran dengan biaya sebesar Rp 5.000.
Bukit ini juga memiliki beberapa spot unik untuk dijadikan latar saat berswafoto, mulai dari gardu pandang berbentuk tangan, rumah dan meja serta kursi. Selain itu juga, saat malam hari bisa menggunakan latar pemandangan lampu perkotaan gemerlap yang bakal menghasilkan foto menarik.
Sementara itu, dihimpun dari berbagai sumber, Bukit Agaran dibuka sejak September 2018 silam. Keunggulan lain yang ditawarkan oleh Bukit Agaran sebagai pilihan destinasi wisata adalah pemandangan Kota Purwokerto yang dapat dilihat dari puncaknya dan juga udara segar yang menemani para pengunjung.
Baca Juga: Ketupat Sumpil: Makan Kupat Pakai Siput, Mau Coba?
Bukit ini juga persis berada di sebelah selatan permakaman umum milik desa yang merupakan tanah penduduk. Meskipun perjalanan menuju Bukit Agaran memiliki medan menantang, namun tidak termasuk jalur ekstrem sehingga bisa ditempuh oleh siapapun, bahkan yang belum pernah mendaki sama sekali. Bukit Agaran juga banyak warung tersedia dengan berbagai menu makanan dan minuman seperti mendoan, pecel dan lain sebagainya.