Jateng
Kamis, 23 Februari 2023 - 20:50 WIB

Meninggal Tertabrak Kereta Api di Semarang, Pasutri Salatiga Tengah Puasa Sunah

Imam Yuda Saputra  /  Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berkerumun di lokasi kecelakaan antara mobil dengan KA di Gayamsari Semarang, Kamis (23/2/2023). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Kisah sedih mengiringi peristiwa tragis dalam kecelakaan maut yang melibatkan mobil Daihatsu Xenia dengan KA Argo Bromo Anggrek di perlintasan kereta api tanpa palang di Kelurahan Tambakrejo, Gayamsari, Kota Semarang, Kamis (23/2/2023) siang. Akibat kecelakaan itu pasangan suami istri atau pasutri asal Salatiga yang berada dalam mobil tersebut meninggal dunia.

Pasutri yang menjadi korban dalam peristiwa tragis itu diketahui bernama Alif dan Sulastri, warga Tegalrejo, Argomulyo, Kota Salatiga. Hal itu diketahui dari KTP sang suami yang juga tertulis pekerjaannya sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Advertisement

Kapolsek Gayamsari, Kompol Hengky Prasetyo, membenarkan korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut di perlintasan kereta api Tambakrejo, Gayamsari, Semarang, itu pasutri asal Salatiga. Saat peristiwa maut itu, keduanya dikabarkan juga tengah menjalankan ibadah puasa sunah.

“Informasi dari keluarganya mereka sedang puasa. Habis mengantarkan saudara dari Riau ke Purwosari Raya. Kemudian pulang mau salat, cari masjid. Di tengah perjalanan, tertabrak kereta api,” ungkap Hengky kepada wartawan di lokasi kejadian.

Hengky pun mengungkapkan kronologi kecelakaan maut yang menyebabkan kematian pasutri asal Salatiga itu. Awalnya, mobil yang dikendarai korban dan istrinya melaju dari arah selatan ke utara.

Advertisement

Sesampainya di perlintasan, korban tidak memperlambat laju kendaraannya. Alhasil, di perlintasan sebidang itu mobil yang ditumpangi korban sempat berhenti atau mogok hingga akhirnya tertabrak KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasarturi-Gambir yang melintas.

Akibat kecelakaan itu, mobil yang dikendarai korban rusak parah. Sementara kedua korban sempat terlempar keluar dari mobil hingga meninggal dunia.

“Iya, mobil sempat berhenti di perlintasan. Mungkin karena ada magnetnya kalau ada kereta mau lewat jadi berhenti. Akibatnya, kecelakaan tidak bisa dihindari,” ungkapnya.

Advertisement

Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daops IV Semarang, Ixfan Hendri Wintoko, mengaku akibat kecelakaan maut itu perjalanan KA Argo Bromo Anggrek sempat terganggu. Kereta juga mengalami keterlambatan perjalanan hingga 160 menit karena harus mengganti rangkaian kereta dan lokomotif.

“Saluran pengereman di kereta api mengalami kerusakan. Tangki BBM di lokomotif juga bocor sehingga harus diganti. perjalanan kereta mengalami keterlambatan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif