SOLOPOS.COM - Salah satu atraksi dalam kesenian tradisional menoreng Kebumen, Jawa Tengah. (Instagram @visitkarangsambung)

Solopos.com, KEBUMEN-Menoreng merupakan kesenian tradisional dari Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Kesenian ini bercerita tentang tokoh bernama Jayangrana yang berasal dari negeri Arab. Iringan musik dari gamelan dan syair-syair lagu dengan logat jawa-ngapak menjadi kekhasan tersendiri.

Lirik lagu yang dilantunkan berisi sebuah nasehat yang luhur. Ini salah satunya,“Gunung-gunung digawe sawah, kepiye golek mbanyuni. Durung-durung digawe salah kepiye gole nglakoni.” Lirik tersebut menjelaskan jangan menyalahkan sebelum melakukan.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Kesenian tradisional menoreng biasanya dimainkan oleh sekitar 25 orang dan sekarang menjadi kesenian tradisional yang sangat jarang ditemui di Kebumen. Eksistensinya kini mulai dilupakan.

Dikutip dari kebumenkab.go.id pada Sabtu (18/9/2023),  menoreng menceritakan tentang kehidupan di Timur Tengah.

Pentas ini mengisahkan Jayengrana dari Arab. Cerita ini mengangkat tentang sejarah Islam.  Jayengrana punya panglima yaitu kakaknya yang dipanggil Umarmaya atau Potet Ngarab.  Umarmaya punya abdi yang setia, Jiwangkoro.

Kesenian khas Kebumen menoreng ini masih  berkembang di daerah Karangsambung Desa Seling; Desa Karangsambung, Karanggayam, Desa Kajoran, Logandu, dan Clapar. Di Desa Seling Karangsambung dipimpin oleh Wardoyo tinggal di Dukuh Sambeng Desa Seling Kecamatan Karangsambung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya