SOLOPOS.COM - Sedekah laut Tawang, Kendal. Jumat (28/7/2023). (Istimewa/Instagram @dalharjawawi)

Solopos.com, KENDAL — Melekat dalam jati diri masyarakat Jawa, adat tradisi menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Salah satu kearifan lokal yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Jawa adalah sedekah laut, salah satunya di Desa Gempolsewu (Tawang), Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal.

Tradisi sedekah laut atau nyadran ini hanya dilaksanakan di setiap daerah pesisir pantai Jawa. Acara tahunan yang dirayakan setahun sekali saat Muharam atau Sura dalam penanggalan Jawa ini telah diakulturasi dengan kebiasaan setempat sehingga tercipta karakter yang berbeda.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Dengan tujuan suci untuk mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas karunia yang mengalir deras dari Sang Pencipta, sedekah laut atau nyadran Tawang menjadi momen mendalam bagi masyarakat setempat.

Para nelayan yang merupakan tulang punggung perekonomian di daerah ini, menyatukan hati dalam bentuk penghormatan dan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan hasil laut dan keselamatan yang diberikan selama berlayar di lautan.

Tak hanya memiliki nilai religius dan budaya yang mendalam, tradisi sedekah laut atau nyadran ini juga telah membawa dampak positif pada sektor pariwisata di Kabupaten Kendal. Menarik ribuan wisatawan setiap tahunnya, acara ini menjadi magnet bagi pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia.

Dilansir oleh laman website kecrowosari.kendalkab.go.id pada Sabtu (29/7/2023), tradisi sedekah laut Tawang ini diiringi dengan serangkaian acara kebudayaan hingga hiburan rakyat yang diakhiri dengan puncak acara pelarungan sesaji ke laut pada hari Jumat.

Biasanya, sesaji yang dilarung ke tengah laut dilepas menggunakan miniatur perahu nelayan dengan hiasan bendera dan janur yang berisi kepala kerbau, buah-buahan, hingga makanan.

Berdasar unggahan Instagram @explorekendal, sedekah laut Tawang diiringi dengan berbagai kegiatan mulai dari pasar malam, pergelaran ketoprak, wayang golek, wayang kulit, lomba beregu, hingga penayangan layar tancap.

Sedekah Laut Tawang atau nyadran membuktikan bahwa kekayaan budaya dan kearifan lokal tak hanya memupuk kebersamaan dalam menjaga tradisi namun juga menjadi daya tarik kuat dalam memikat hati wisatawan.

Sebuah momen magis yang mengajarkan tentang rasa syukur dan kesatuan, sambil menyuguhkan pesona keindahan alam dan budaya, menjadikan acara ini sebagai momen tak terlupakan di Kabupaten Kendal.

Dengan begitu, tradisi yang telah turun-temurun ini tak hanya menjadi milik masyarakat Kendal, tetapi juga berfungsi sebagai jembatan untuk mempererat ikatan antara budaya dan pariwisata di daerah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya