SOLOPOS.COM - Ilustrasi prostitusi online. (JIBI/Dok)
Solopos.com, PURWOKERTO — Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng membongkar praktik prostitusi online melibatkan anak di bawah umur hingga ibu hamil di Purwokerto melalui media sosial (medsos) Facebook. Dalam promosinya, muncikari menawarkan jasa prostitusi gay hingga ibu hamil.
Usia terkecil yang dipekerjakan ada yang baru 13 tahun. Para pelaku juga menyiapkan anak di bawah umur untuk melayani lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
Harga yang ditawarkan untuk pelayanan yang dipilih beragam. Di antaranya Rp15 juta untuk perempuan perawan yang masih bawah umur hingga Rp600.000 untuk pelayanan yang lainnya.
Dalam kasus ini, polisi menjerat tersangka yang berperan sebagai muncikari dengan UU ITE. Sementara mereka yang dipekerjakan tersangka statusnya korban.
Dikutip dari tribratanews.polri.go.id pada Jumat (27/10/2023), pengungkapan praktik prostitusi online di Purwokerto ini bermula dari patroli cyber yang dilakukan petugas. Saat itu, polisi menemukan praktik prostitusi dalam grup Facebook yang hanya orang-orang tertentu yang bisa mengakses.
Kasubdit V/Siber Dit Reskrimsus Polda Jateng, AKBP Sulistyoningsih, S.E., M.H., mengatakan pelaku menawarkan pekerjaan dan menjelaskan bahwa pekerjaannya sebagai open booking out (BO). Pelaku menawarkan prostitusi dari berbagai umur dan jenis kelamin, bahkan ibu hamil dan ibu menyusui.
Sebelumnya, praktik prostitusi online di Purwokerto juga pernah diungkap Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas pada Sabtu (11/3/2023) malam. Sebanyak enam muncikari diringkus dalam penggerebekan yang dilakukan di salah satu hotel di Jalan Merdeka, Purwokerto.