Jateng
Selasa, 28 Maret 2023 - 10:52 WIB

Menyusuri Situs Candi Bongkotan Wonosobo yang Kaya dengan Tinggalan Arkeologis

Novi Tyas Anggraini  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Situs candi Bongkotan Wonosobo. (Istimewa/Google Maps Situs candi Bongkotan)

Solopos.com, WONOSOBOCandi Bongkotan terletak di Dukuh Bongkotan, Desa Bojasari, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Situs ini dulunya diduga bangunan sebuah candi Hindu, namun masih belum diketahui pasti asal-usulnya.

Menurut penelitian yang dilakukan Balai Arkeologi Yogyakarta pada tahun 1985-1986, telah ditemukan sejumlah tinggalan arkeologis di sekitar situs dan sekitarnya yang memperkuat dugaan tersebut. Tinggalan arkeologis di dalam situs yang ditemukan terdiri dari yoni, pilar, asana/lapik, makara, batu bagian sudut.

Advertisement

Melansir dari website resmi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, situs ini berukuran 30 meter x 40 meter dan dibatasi pagar batu-batu yang ditumpuk setinggi sekitar 1,5 meter pada keempat sisinya.

Tumpukan batu-batu tersebut ada yang berbentuk bulat, persegi panjang, dan lain sebagainya. Menurut keterangan warga setempat, tumpukan batu-batu tersebut diambil dari dalam tanah.

Advertisement

Tumpukan batu-batu tersebut ada yang berbentuk bulat, persegi panjang, dan lain sebagainya. Menurut keterangan warga setempat, tumpukan batu-batu tersebut diambil dari dalam tanah.

Yoni berdiri di atas tanah dengan cerat (semacam corong kecil untuk menuang air) menghadap kearah timur-laut. Cerat ini disangga hiasan bergambar naga yang kepalanya telah hilang.

Batu-batu bagian penampang atas banyak lubang-lubang seperti bekas pukulan oleh lingga. Sementara batu pada yoni telah pecah sehingga yang semula berbentuk segi empat, kini berbentuk bulatan.

Advertisement

Bagian bawah pilar seperti kentongan. Sementara, bagian atasnya polos tanpa riasan.

Berikutnya, ada asana/lapik (arca yang berdiri tegak di sebuah landasan) yang berdiri sekitar 8 meter di sebelah barat dari pilar. Sebagian kaki lapik masih terpendam tanah sekitar 10 cm.

Pada setiap sudut batu bagian atasnya telah pecah. Hiasan hanya ada pada bagian atasnya, yaitu ada di bulatan asana yang terdapat sulur-sulur bunga menyerupai bunga padma.

Advertisement

Selanjutanya, ada fragmen makara yang ditemukan di dekat lapik. Terdapat hiasan sulur-sulur bunga di bagian atasnya. Dilihat dari bentuknya makara ini mungkin merupakan bagian dari pipi tangga.

Temuan yang terakhir ada fragmen batu bagian sudut. Bentuknya segi empat dengan bagian atas bawahnya agak lancip. Sayangnya, salah satu sudut pada fragmen batu ini telah hilang.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif