SOLOPOS.COM - Peternak mengambil bantuan pakan ternak di wilayah terdampak Gunung Merapi meletus, Selasa (14/3/2023). (Solopos.com-Disnakkeswan Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Erupsi atau letusan Gunung Merapi juga berdampak pada sektor peternakan di wilayah Jawa Tengah (Jateng). Hal ini menyusul ancaman turunnya produktivitas ternak karena sulitnya mencari pakan akibat banyak rumput di kawasan lereng Merapi yang terkontaminasi abu vulkanik.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng, Agus Wariyanto, mengakui jika pengaruh abu vulkanik kepada ternak bisa menyebabkan penurunan palatabilitas, yakni daya suka pada konsumsi rumput hingga menyebabkan penurunan nafsu makan.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

“Akibatnya bisa atau berisiko pada produksi, atau produktivitas ternak cenderung menurun,” terang Agus kepada Solopos.com, Selasa (14/3/2023).

Abu vulkanik, jelas Agus, pada dasarnya lebih banyak berupa mineral. Namun jika kandungan mineral itu terlalu berlebih, menjadikan ternak tidak suka dan mempengaruhi daya konsumsinya.

“Abu Merapi tidak berisiko langsung terhadap kematian ternak. Namun yang harus diantisipasi, bisa dengan asupan gizi pakan untuk ternak yang bersangkutan,” jelasnya.

DisnakKeswan Jateng pun mengaku telah melakukan droping bantuan pakan ternak ke daerah yang terdampak abu vulkanik Merapi. Bahkan hari ini, pihaknya sudah dropping rumput ke Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Dukun di Kabupaten Magelang, bersama Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul (BBTU) Baturaden untuk stok pakan ternak selama tiga hari.

“Tahap pertama bantuan rumput di Desa Krinjing, Kecamatan Dukun. Rumput dari UPT [Unit Pelaksana Teknis] Balai milik DisnakKeswan Provinsi Jateng/Taman Ternak Maron [Temanggung]. Bantuannya berupa rumput pakan ternak dari cadangan pakan. Empat ton masih proses loading rumput,” katanya.

Sementara itu, Kabid Penanggulangan Darurat BPBD Jateng, Dikki Ruli Perkasa, membenarkan jika peternak di Kabupaten Magelang membutuhkan bantuan pakan ternak. Sedangkan di daerah lain, ia mengeklaim masih tergolong aman.

“Kemarin sudah ada bantuan pakan ternak. Tapi ini masih butuh support, karena banyak tumbuhan sudah terkena abu vulkanik, hewan-hewan enggak mau makan katanya [peternak],” ungkap Dikki kepada Solopos.com, Selasa (14/3/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya