SOLOPOS.COM - Penampilan tarian Laskar Diponegoro dalam acara Haul Mbah Kiai Abdul Wahid yang menjadi leluhur Gus Dur di Tingkir, Salatiga, Kamis (16/3/2023) malam. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Rangkaian Haul Mbah Kiai Abdul Wahid yang merupakan leluhur Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur digelar di Tingkir Lor, Salatiga, Kamis (16/3/2023) malam. Rangkaian haul tersebut berlangsung meriah.

Kirab budaya dengan rute dari Masjid Sabilal Muttaqien Sanggrahan Menuju Masjid Al Fudhola Kauman Tingkir Lor, Tingkir, Salatiga menyita perhatian ratusan warga.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Sebagai pengingat jasa Mbah Wahid yang merupakan pasukan telik sandi laskar Diponegoro, ada penampilan tarian laskar Diponegoro.

Dimainkan 10 orang dengan menggunakan senjata bambu runcing, menjadi simbol perjuangan Mbah Wahid dan Laskar Diponegoro saat berperang melawan penjajah Belanda. Tarian itu diiringi musik rebana sehingga menambah elok dan gagah tarian tersebut.

Lurah Tingkir Lor, Asroi, mengatakan haul tahun ini sengaja dikemas dengan tampilan budaya. Dimaksudkan agar masyarakat kembali mengingat jasa para pahlawan yang berperang melawan penjajah.

“Kegiatan ini untuk mengingatkan keteladanan dan jasa sebagai laskar Pangeran Diponegoro sekaligus sebagai ulama besar,” terang Asroi kepada Solopos.com, Kamis (16/3/2023) malam.

Selain itu, kata Asroi, kirab budaya dengan penampilan dan ritual keagamaan bertujuan mempromosikan sekaligus mensyiarkan budaya yang islami aswaja yang berciri khas Tingkir Lor.

“Kegiatan ini diharapkan menjadi event tahunan untuk merekatkan ukhuwah sekaligus sebagai media mendongkrak pariwisata religi Tingkir Lor sebagai desa wisata,” jelas dia.

Salah seorang warga Tingkir Lor, Umi, mengaku senang dengan haul yang tahun ini dikemas dengan kirab budaya. Menurutnya hal itu semakin meningkatkan peziarah yang berkunjung di Makam Mbah Wahid.

“Ini menarik ada kirab budaya dengan sembilan orang yang berpakaian wali songo. Ada tarian sufi juga,” kata Umi.

Kegiatan haul ini diawali dengan kirab budaya. Kemudian dilanjutkan dengan penulisan surat Alfatihah yang dilakukan tujuh kiai di Masjid Al Fudhola.
Selanjutnya penampilan tarian sufi, tarian laskar Diponegoro, dan pemasangan lurub di Makam Mbah Wahid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya