Jateng
Rabu, 16 Februari 2022 - 22:18 WIB

Minyak Goreng Palsu Beredar di Kudus, Pengusaha Kerupuk Jadi Korban

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi minyak goreng curah (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, KUDUS — Dugaan kasus penipuaan berkedok penjualan minyak goreng palsu muncul di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng). Seorang pengusaha kerupuk di Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, sudah menjadi korban penipuan berkedok minyak goreng palsu itu.

Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Agustinus David P., membenarkan adanya dugaan kasus penipuan jual beli minyak goreng tersebut. Saat ini, Polres Kudus pun tengah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Advertisement

“Informasi adanya dugaan penipuan jual beli minyak goreng tersebut sudah kami tindak lanjuti dengan mendatangi tempat kejadian perkara. Tunggu hasilnya nanti,” ujar Agustinus dilansir dari Antara, Rabu (16/2/2022).

Baca juga: Pedagang Gorengan di Grobogan Keluhkan Kelangkaan Minyak Goreng

Agustinus pun mengaku kasus penipuan berkedok jual beli minyak goreng palsu ini terbilang baru. Hal ini dikarenakan sebelumnya tidak pernah menemukan kasus penipuan minyak goreng palsu.

Advertisement

Polisi juga akan melakukan uji laboratorium minyak goreng yang diduga palsu itu. Ia juga mengimbau kepada masyarakat Kudus agar lebih selektif dalam membeli minyak goreng dan disarankan ke toko yang terpercaya.

Sementara itu, korban penipuan minyak goreng palsu, Siti Mutoharoh, warga Desa Cendono, Kecamatan Dawe, mengaku mengalami penipuan pada Sabtu (12/2/2022). Ia tidak menyangka sebelumnya akan menjadi korban penipuan. Hal itu dikarenakan sebelumnya sudah melakukan pemesanan atau membeli minyak goreng dari pelaku.

Oleh karenanya saat ditawari kembali pihaknya pun menerima. Terlebih harga minyak goreng yang ditawarkan cukup murah, yakni Rp16.500 per kilogram, lebih murah dari harga jual di pasaran Rp18.000 per kg.

Advertisement

Baca juga: Masyarakat Dimintai Waspadai Minyak Goreng Palsu

Akan tetapi pada pemesanan yang terakhir, bukan minyak goreng yang diperoleh korban. Ia justru mendapat minyak goreng palsu, yakni air yang berwarna kuning, diduga dicampur pewarna.

Atas hal tersebut, Mutoharoh pun mengalami kerugian mencapai Rp5,89 juta. Sedangkan, kakaknya, Musmiah, juga menjadi korban penipuan minyak goreng di Kudus dengan kerugian mencapai Rp1,4 juta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif