Jateng
Jumat, 3 Februari 2023 - 19:57 WIB

Minyakita Langka, Ditreskrimsus Polda Jateng Curiga Ada Penimbunan

Imam Yuda Saputra  /  Ponco Wiyono  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Minyak goreng curah kemasan sederhana merek Minyakita seharga Rp14.000 per liter dirilis Rabu (6/7/2022) hari ini. (Bisnis.com)

Solopos.com, SEMARANG — Minyak goreng bersubsidi merek Minyakita yang mulai langka di pasaran menimbulkan kecurigaan dari aparat Ditreskrimsus Polda Jateng. Mereka pun saat ini tengah menelusuri dugaan adanya penimbunan minyak goreng yang dibanderol Rp14.000 per liter itu.

Kecurigaan adanya penimbunan distribusi Minyakita itu muncul dari Kasubdit Indaksi Ditreskrimsus Polda Jateng, AKBP Rosyid Hartanto. Rosyid mengaku berdasarkan pantauan personelnya diketahui fakta bahwa PT Best, selaku produsen Minyakita di Semarang saat ini masih memproduksi minyak bersubsidi itu dalam jumlah besar, yakni 1.300 ton setiap bulannya.

Advertisement

Kendati demikian, stok Minyakita di sejumlah daerah di Jateng, tak terkecuali Kota Semarang terbilang langka. Bahkan di pasar-pasar tradisional di Semarang seperti Pasar Peterongan, Pasar Kedungmundu, Pasar Karangayu, dan Pasar Johar, mulai sulit ditemukan Minyakita.

“Jika melihat bahwa pembuatnya masih memproduksi dalam jumlah sebesar itu, seharusnya tidak ada stok kosong dan kelangkaan di wilayah Jateng. Tapi dengan fakta ada barangnya namun ternyata langka, Kemendag [Kementerian Perdagangan] menduga ada penyimpangan pada proses distribusi,” ujar Rosyid, Jumat (3/2/2023).

Rosyid pun mengaku saat ini pihaknya mulai gencar melakukan pengawasan distribusi Minyakita di pasar. Hal ini menyusul adanya kekhawatiran praktik penimbunan minyak goreng bersubsidi itu di tengah tingginya permintaan konsumen.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Arief Sambodo, membenarkan jika stok Minyakita di hampir seluruh wilayah Jateng kosong atau langka. Menurut Arief, kelangkaan itu disebabkan adanya disparitas antara produksi dan permintaan pasar.

“Enggak cuma Jawa Tengah saja tapi semua daerah Indonesia. Dari pihak Kemendag juga sudah memberi arahan kalau masyarakat yang mengalami kelangkaan Minyakita sebaiknya beralih memakai minyak curah,” kata Arief.

Arief juga mengatakan, berdasarkan pantauan pihaknya di semua pasar tradisional, kekosongan terjadi pada stok Minyakita. Sementara untuk minyak curah masih tersedia dengan jumlah melimpah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif